Team Game-Tournament merupakan salah
satu model pembelajaran kooperatif dengan dibentuk kelompok-kelompok kecil
dalam kelas yang terdiri tiga sampai lima siswa yang heterogen baik dalam
prestasi akademik dan jenis kelamin. Dalam pembelajarannya digunakan turnamen akademik, kuis dan skor kemajuan individu, dimana
siswa berkompetisi sebagai wakil dari timnya melawan anggota tim yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti
mereka (Slavin 2008).. Komponen-komponen
dalam Team Game-Tournament adalah penyajian materi, tim, game, turnamen
dan penghargaan kelompok.
a. Penyajian
materi
Dalam TGT, materi
mula-mula dalam penyajian materi. Siswa harus memperhatikan selama penyajian
kelas karena dengan demikian akan membantu mereka mengerjakan kuis dengan baik
dan skor kuis mereka menentukan skor kelompok.
b. Tim
Tim dalam TGT terdiri
atas 4-5 siswa yang heterogen baik
dalam prestasi akademik dan jenis kelamin. Fungsi utama kelompok adalah
untuk meyakinkan bahwa semua anggota kelompok belajar dapat berhasil dalam
kuis. Setelah guru menyampaikan materi, kelompok bertemu untuk mempelajari
lembar kerja atau materi lain. Seringkali dalam pembelajaran tersebut
melibatkan siswa untuk mendiskusikan bersama, membandingkan jawaban dan
mengoreksi miskonsepsi jika teman sekelompok membuat kesalahan. Pada anggota
kelompok ditekankan untuk menjadi yang terbaik bagi timnya dan tim melakukan
yang terbaik untuk membantu anggotanya.
c. Game
Game disusun dari
pertanyaan-pertanyaan yang isinya relevan dan didesain untuk menguji
pengetahuan siswa dari penyajian materi dan pelaksanaan kerja tim. Game dimainkan oleh tiga siswa pada sebuah meja, dan
masing-masing siswa mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game berupa sejumlah
pertanyaan bernomor pada lembar-lembar khusus. Siswa mengambil kartu bernomor
dan berusaha menjawab pertanyaan yang bersesuaian dengan nomor tersebut. Sebuah aturan penantang memperbolehkan
para pemain saling menantang jawaban
d. Turnamen
Turnamen merupakan sebuah struktur dimana game berlangsung. Berlangsung
pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan penyajian materi dan tim
telah melaksanakan kerja kelompok
terhadap lembar kegiatan. Turnamen 1, guru menempatkan siswa ke meja
turnamen, tiga siswa terbaik pada hasil belajar yang lalu pada meja 1, tiga
siswa berikutnya pada meja 2, dan seterusnya. Kompetisi yang sama ini
memungkinkan siswa dari semua tingkat pada hasil belajar yang lalu memberi
kontribusi pada skor timnya secara maksimal jika mereka melakukan yang terbaik.
Pertama, setiap pemain dalam tiap meja
menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian.
Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor
soal dan membacakan dengan keras
soal yang berhubungan dengan nomor
yang ada pada kartu. Pembaca
memberikan jawaban, kemudian siswa yang ada di sebelah kiri atau kanannya
(penantang pertama) punya opsi untuk menantang dan memberikan jawaban yang
berbeda. Jika dia ingin melewatinya maka penantang kedua boleh menantang. Skor
hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama
kali memberikan jawaban benar dan
menyimpan kartunya,setelah turnamen satu, siswa pindah meja tergantung
pada hasil mereka dalam turnamen satu.
Pemenang satu pada tiap meja ditempatkan
ke meja berikutnya yang setingkat lebih tinggi, misal dari 5 ke 6. Pemenang kedua pada meja yang sama,
dan yang kalah diturunkan ke meja di bawahnya. Menurut Slavin (2008) secara skematis model pembelajaran TGT untuk
turnamen tampak seperti gambar berikut.
TEAM
A

TEAM B TEAM C
e.
Penghargaan
Kelompok
Tim dimungkinkan mendapatkan sertifikat
atau penghargaan lain apabila skor
rata-rata mereka melebihi kriteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka. Kriteria
penghargaan kelompok adalah menggunakan ketentuan pada tabel berikut:
Kriteria penentuan penghargaan kelompok
Nilai rata-rata
kelompok
|
Kriteria
|
≥ 21 poin
|
Kelompok super (Super Team)
|
16-20 poin
|
Kelompok hebat (Great Team)
|
≤ 15 poin
|
Kelompok bagus (Good Team)
|
Diadaptasi dari Ibrahim et al. (2000)
Interpersonal dan keterampilan kelompok kecil yaitu
guru harus memberikan kesempatan bagi anggota kelompok saling mengenal,
menerima dan setiap dukungan lain, berkomunikasi secara akurat dan
menyelesaikan perbedaan secara konstruktif. Zakaria effandi (2007). Menurut Zeki Ahmet (2010) Pembelajaran TGT menunjukkan
bahwa bekerja bersama dalam proses aplikasi dalam kelompok dan juga antara
kelompok memperkaya siswa dalam pembelajaran sains dan meningkatkan
keterampilan profesional mereka berdasarkan dokumentasi mereka berbagi pikiran,
gagasan, asumsi, dan keyakinan, memastikan saling mendukung dengan mengamati
praktek satu sama lain dan merasa bahagia ketika mereka mencapai sesuatu
No comments:
Post a Comment