INDIKATOR-INDIKATOR KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF:
MODUL OF TEACHING FOR CREATIVE THINKING FOR THREE STAGE
(LAWSON, 1979)
Tahap I : Menguatkan antisipasi dan
harapan
- Menghadapi ambiguitas dan ketidakpercayaan
- Menanyakan harapan dan antisipasi yang kuat
- Membuat kesadaran untuk memecahkan masalah,
kebutuhan mungkin di masa depan atau menghadapi kesulitan.
- Membangun ilmu pengetahuan yang ada terhadap peserta
didik
- Menguatkan perhatian tentang masalah atau kebutuhan
masa depan
- Merangsang keingintahuan dan hasrat untuk mengetahui
- Mengenali hal yang aneh
- Membebaskan dari set yang terhambat
- Melihat informasi yang sama dari sudut pandang yang
berbeda
- Merangsang pertanyaan untuk membuat peserta didik
berpikit tentang informasi dalam cara yang baru
- Memprediksi dari informasi yang terbatas
- Tujuan pelajaran dibuat jelas, menunjukkan hubungsn
pembelajaran yang diharapkan dan masalah yang ada sekarang dan masa depan
- Hanya stuktur yang tepat yang diberi kata kunci dan
petunjuk
- Mengambil langkah selanjutnya diluar dari apa yang
diketahui
- Kesiapan jasmani untuk informasi yang akan
dipresentasikan
Tahap II :Menggali permasalahan,
memperoleh informasi lebih, mengenal harapan yang sebelumnya tidak diharapkan,
terus-menerus memupuk harapan baru
- Mengutakan kesadaran terhadap masalah dan kesulitan
- Menerima keterbatasan dengan membangun sebagai
tantangan daripada kesinisan, meningkatkan dengan yang sesuai
- Mendorong karakteristik pribadi atau kecenderungan yang
kreatif
- Melatih proses pemecahan masalah yang kreatif dalam
cara yang sistematis dalam menghadapi masalah dan informasi
- Mengelaborasi berdasarkan informasi yang disajikan
secara bebas dan sistematis
- Menampilkan informasi sebagai pertanyaan yang tidak
lengkap dan dimiliki peserta didik untuk mengisi kekosongan
- Mendekatkan elemen nyata yang tidak jelas
- Mengeksplorasi dan mempelajari masalah dan mencoba
menyelesaikannya
- Memelihara keterbukaan
- Membuat hasil yang diprediksi tidak lengkap
- Memprediksi dari informasi yang terbatas
- Menyakinkan untuk kejujuran dan realism
- Mengidentifikasi dan memberanikan diri menambah
kemampuan baru untuk menemukan informasi
- Menguatkan dan mengelaborasi menggunakan hal yang
mengherankan
- Memberi visualisasi
Tahap III : Melakukan sesuatu dengan
informasi baru yang sedang dan akan dicari
- Bermain dengan keambiguan
- Kesadaran yang dalam terhadap masalah, kesulitan, atau
informasi yang berbeda
- Mengetahui keunikan masing2 siswa secara potensial
- Meningkatkan kepedulian terhadap masalah
- Menjawab tantangan dari respon yang membangun atau
solusi
- Melihat hubungan yang jelas antara informasi baru
dengan karir di masa depan
- Melihat koneksi yang jelas antara informasi baru dengan
karir di masa depan
- Menerima batasan secara kreatif dan membangun
- Menggali lebih dalam lagi, menuju ke bawah secara jelas
dan dapat diterima
- Membuat pemikiran yang divergen (menyebar) secara sah
- Merinci informasi yang diberikan
- Berani membuat solusi yang baik, solusi dari benturan
konflik, misteri yang tidak dapat dipecahkan
- Membutuhkan percobaan
- Membuat yang umumnya dikenal aneh
- Menguji daya khayal untuk menemukan solusi dari masalah
yg nyata
- Berani membuat proyeksi ke depan
- Menampilkan ketidakmungkinan
- Menciptakan kelucuan/lelucon dan melihat humor dari
informasi yang ditampilkan
- Berani mengungkapkan pertimbangan yang ditunda dan
kegunaan dari beberapa prosedur yang tertib dari pemecahan masalah
- Menghubungkan informasi terhadap informasi dalam
berbagai disiplin
- Mencari informasi yang sama dalam cara yang berbeda
- Mendorong manipulasi dari ide dan atau objek
- Mendorong banyak hipotesis
- Menghadapi dan menguji paradox
3. BERPIKIR KREATIF
Menurut
Langrehr (2006), untuk melatih berpikir kreatif siswa harus didorong untuk
menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
Membuat
kombinasi dari beberapa bagian sehingga terbentuk hal yang baru; (2)
Menggunakan
ciri-ciri acak dari suatu benda sehingga terjadi perubahan dari desain yang
sudah
ada menjadi desain yang baru; (3) Mengeliminasi suatu bagian dari sesuatu hal
sehingga
diperoleh sesuatu hal yang baru; (4) Memikirkan kegunaan alternatif dari
sesuatu
hal
sehingga diperoleh kegunaan yang baru; (5) Menyusun ide-ide yang berlawanan
dengan
ide-ide yang sudah biasa digunakan orang sehingga diperoleh ide -ide baru; (6)
Menentukan
kegunaan bentuk ekstrim dari suatu benda sehingga ditemukan kegunaan baru
dari
benda tersebut. Selanjutnya menurut Alvino (dalam Cotton, 1991), kreatif adalah
melakukan
suatu kegiatan yang ditandai oleh empat komponen, yaitu : fluency
(menurunkan
banyak ide), flexibility (mengubah perspektif dengan mudah),
originality
(menyusun
sesuatu yang baru), dan elaboration
(mengembangkan ide lain dari suatu
ide).
Rincian
cirri-ciri dari fluency, flexibility, originality , dan elaboration dikemukan
oleh
Munandar
(1999), ciri-ciri fluency diantaranya adalah: (1) Mencetuskan banyak
ide,
banyak
jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak pertanyaan dengan lancar; (2)
Memberikan
banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal; (3) Selalu memikirkan
lebih
dari satu jawaban. Ciri -ciri flexibility
diantaranya adalah : (1) Menghasilkan gagasan,
jawaban,
atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang
berbeda-beda; (2) Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda; (4)
Mampu
mengubah
cara pendekatan atau cara pemikiran. Ciri-ciri
originality diantaranya adalah :
(1)
Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik; (2) Memikirkan cara yang tidak
lazim
untuk mengungkapkan diri; (3) Mampu membuat
kombinasi-kombinasi yang
tidak
lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Ciri-ciri elaboration diantarnya
adalah :
(1)
Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; (2) Menambah
atau
memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi
lebih
menarik.
Berdasarkan
pada uraian-uraian yang telah dikemukakan dirumuskan pengertian
kemampuan
berpikir kreatif matematika sebagai berikut : Kemampuan berpikir kreatif
adalah
kemampuan berpikir yang sipatnya baru yan g diperoleh dengan mencoba-coba
dan
ditandai dengan keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, dan elaborasi.
(a). Contoh soal yang dapat digunakan untuk
mengukur keterampilan berpikir lancar :
Tentukan
dua buah titik yang tidak mungkin
dilalui oleh grafik fungsi
kuadrat
f(x)
= ax
2
+
bx + c.
(b). Contoh soal yang dapat digunakan untuk
mengukur keterampilan berpikir luwes :
Tentukan
beberapa cara untuk menentukan sumbu simetri grafik fungsi kuadrat
f(x)=x
2
+
4x.
(c). Contoh soal yang dapat digunakan untuk
mengukur keterampilan berpikir orisinal :
Tentukan
titik balik fungsi kuadrat f(x) = -x
2
+
6x –
5 tanpa menggunakan rumus,
gambar,
atau prosedur yang telah ada.
(d). Contoh soal yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan
berpikir
elaborasi
:
Fungsi kuadrat
f mempunyai sumbu
simetri garis x = 2 dan mempunyai titik balik
maksimum.
Tentukan dua buah titik yang mesti diketahui
suapaya dapat diperoleh
tepat
sebuah rumus fun
No comments:
Post a Comment