Saturday, December 12, 2015

INDIKATOR KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

INDIKATOR-INDIKATOR KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF:
MODUL OF TEACHING FOR CREATIVE THINKING FOR THREE STAGE (LAWSON, 1979)

Tahap I : Menguatkan antisipasi dan harapan
  1. Menghadapi ambiguitas dan ketidakpercayaan
  2. Menanyakan harapan dan antisipasi yang kuat
  3.  Membuat kesadaran untuk memecahkan masalah, kebutuhan  mungkin di masa depan atau menghadapi kesulitan.
  4. Membangun ilmu pengetahuan yang ada terhadap peserta didik
  5. Menguatkan perhatian tentang masalah atau kebutuhan masa depan
  6. Merangsang keingintahuan dan hasrat untuk mengetahui
  7. Mengenali hal yang aneh
  8. Membebaskan dari set yang terhambat
  9. Melihat informasi yang sama dari sudut pandang yang berbeda
  10. Merangsang pertanyaan untuk membuat peserta didik berpikit tentang informasi dalam cara yang baru
  11. Memprediksi dari informasi yang terbatas
  12. Tujuan pelajaran dibuat jelas, menunjukkan hubungsn pembelajaran yang diharapkan dan masalah yang ada sekarang dan masa depan
  13. Hanya stuktur yang tepat yang diberi kata kunci dan petunjuk
  14. Mengambil langkah selanjutnya diluar dari apa yang diketahui
  15. Kesiapan jasmani untuk informasi yang akan dipresentasikan
Tahap II :Menggali permasalahan, memperoleh informasi lebih, mengenal harapan yang sebelumnya tidak diharapkan, terus-menerus memupuk harapan baru
  1. Mengutakan kesadaran terhadap masalah dan kesulitan
  2. Menerima keterbatasan dengan membangun sebagai tantangan daripada kesinisan, meningkatkan dengan yang sesuai
  3. Mendorong karakteristik pribadi atau kecenderungan yang kreatif
  4. Melatih proses pemecahan masalah yang kreatif dalam cara yang sistematis dalam menghadapi masalah dan informasi
  5. Mengelaborasi berdasarkan informasi yang disajikan secara bebas dan sistematis
  6. Menampilkan informasi sebagai pertanyaan yang tidak lengkap dan dimiliki peserta didik untuk mengisi kekosongan
  7. Mendekatkan elemen nyata yang tidak jelas
  8. Mengeksplorasi dan mempelajari masalah dan mencoba menyelesaikannya
  9. Memelihara keterbukaan
  10. Membuat hasil yang diprediksi tidak lengkap
  11. Memprediksi dari informasi yang terbatas
  12. Menyakinkan untuk kejujuran dan realism
  13. Mengidentifikasi dan memberanikan diri menambah kemampuan baru untuk menemukan informasi
  14. Menguatkan dan mengelaborasi menggunakan hal yang mengherankan
  15. Memberi visualisasi
Tahap III : Melakukan sesuatu dengan informasi baru yang sedang dan akan dicari
  1. Bermain dengan keambiguan
  2. Kesadaran yang dalam terhadap masalah, kesulitan, atau informasi yang berbeda
  3. Mengetahui keunikan masing2 siswa secara potensial
  4. Meningkatkan kepedulian terhadap masalah
  5. Menjawab tantangan dari respon yang membangun atau solusi
  6. Melihat hubungan yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa depan
  7. Melihat koneksi yang jelas antara informasi baru dengan karir di masa depan
  8. Menerima batasan secara kreatif dan membangun
  9. Menggali lebih dalam lagi, menuju ke bawah secara jelas dan dapat diterima
  10. Membuat pemikiran yang divergen (menyebar) secara sah
  11. Merinci informasi yang diberikan
  12. Berani membuat solusi yang baik, solusi dari benturan konflik, misteri yang tidak dapat dipecahkan
  13. Membutuhkan percobaan
  14. Membuat yang umumnya dikenal aneh
  15. Menguji daya khayal untuk menemukan solusi dari masalah yg nyata
  16. Berani membuat proyeksi ke depan
  17. Menampilkan ketidakmungkinan
  18. Menciptakan kelucuan/lelucon dan melihat humor dari informasi yang ditampilkan
  19. Berani mengungkapkan pertimbangan yang ditunda dan kegunaan dari beberapa prosedur yang tertib dari pemecahan masalah
  20. Menghubungkan informasi terhadap informasi dalam berbagai disiplin
  21. Mencari informasi yang sama dalam cara yang berbeda
  22. Mendorong manipulasi dari ide dan atau objek
  23. Mendorong banyak hipotesis
  24. Menghadapi dan menguji paradox


3. BERPIKIR KREATIF

Menurut Langrehr (2006), untuk melatih berpikir kreatif siswa harus didorong untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
Membuat kombinasi dari beberapa bagian sehingga terbentuk hal yang baru; (2)
Menggunakan ciri-ciri acak dari suatu benda sehingga terjadi perubahan dari desain yang
sudah ada menjadi desain yang baru; (3) Mengeliminasi suatu bagian dari sesuatu hal
sehingga diperoleh sesuatu hal yang baru; (4) Memikirkan kegunaan alternatif dari sesuatu
hal sehingga diperoleh kegunaan yang baru; (5) Menyusun ide-ide yang berlawanan
dengan ide-ide yang sudah biasa digunakan orang sehingga diperoleh ide -ide baru; (6)
Menentukan kegunaan bentuk ekstrim dari suatu benda sehingga ditemukan kegunaan baru
dari benda tersebut. Selanjutnya menurut Alvino (dalam Cotton, 1991), kreatif adalah
melakukan suatu kegiatan yang ditandai oleh empat komponen, yaitu :  fluency
(menurunkan banyak ide),  flexibility  (mengubah perspektif dengan  mudah),  originality
(menyusun sesuatu yang baru),  dan  elaboration  (mengembangkan ide lain dari suatu
ide).
Rincian cirri-ciri dari fluency, flexibility, originality , dan elaboration dikemukan oleh
Munandar (1999), ciri-ciri  fluency  diantaranya adalah: (1) Mencetuskan banyak ide,
banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah, banyak pertanyaan dengan lancar; (2)
Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal; (3) Selalu memikirkan
lebih dari satu jawaban. Ciri -ciri flexibility  diantaranya adalah : (1) Menghasilkan gagasan,
jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang
yang berbeda-beda; (2) Mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda; (4) Mampu
mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. Ciri-ciri  originality  diantaranya adalah :
(1) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik; (2) Memikirkan cara yang tidak
lazim untuk mengungkapkan diri; (3) Mampu membuat    kombinasi-kombinasi yang
tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Ciri-ciri elaboration diantarnya adalah :
(1) Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk; (2) Menambah
atau memperinci detil-detil dari suatu obyek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih
menarik.
Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan dirumuskan pengertian
kemampuan berpikir kreatif matematika sebagai berikut : Kemampuan berpikir kreatif
adalah kemampuan berpikir yang sipatnya baru yan g diperoleh dengan mencoba-coba
dan ditandai dengan keterampilan berpikir lancar, luwes, orisinal, dan elaborasi.
(a).   Contoh soal yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir lancar :
Tentukan dua buah titik yang tidak mungkin    dilalui oleh grafik fungsi  kuadrat
f(x) = ax
2
+ bx + c.
(b).  Contoh soal yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir luwes :
Tentukan beberapa cara untuk menentukan sumbu simetri grafik fungsi  kuadrat
f(x)=x
2
+ 4x.
(c).   Contoh soal yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir orisinal :
Tentukan titik balik fungsi kuadrat f(x) =  -x
2
+ 6x  –  5 tanpa menggunakan  rumus,
gambar, atau prosedur yang telah ada.
(d).  Contoh soal yang  dapat digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir
elaborasi :
Fungsi  kuadrat  f  mempunyai  sumbu  simetri garis x = 2 dan mempunyai titik balik
maksimum. Tentukan dua buah titik yang mesti diketahui  suapaya dapat diperoleh
tepat sebuah rumus fun
















No comments:

Post a Comment