Kata Pengantar
Kebijakan pembangunan pendidikan
nasional sebagaimana digariskan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan
Nasional (2010-2014) diarahkan pada upaya mewujudkan daya saing, pencitraan
publik, dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Tolak ukur efektivitas
implementasi kebijakan tersebut dilihat dari ketercapaian indikator-indikator
mutu penyelenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) dalam delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tidak
dipungkiri bahwa upaya strategis jangka panjang untuk mewujudkannya menuntut
satu “Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan”
yang dapat membangun kerja sama dan kolaborasi di antara berbagai
institusi terkait dalam satu keterpaduan jaringan kerja nasional. Dengan kata
lain, diperlukan pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan. Tata kerja
yang dibangun mengisyaratkan adanya serangkaian proses dan prosedur untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan
melaporkan data mengenai kinerja dan mutu tenaga pendidik dan
kependidikan, program, dan lembaga beserta rekomendasinya.
Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan (SPMP/ EQAS – Educational Quality Assurance and System) sedang
dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Kementerian
Agama (Kemenag) dengan bantuan Pemerintah Australia . Proses penjaminan mutu mengidentifikasi aspek
pencapaian dan prioritas peningkatan, menyediakan data sebagai dasar
perencanaan dan pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan
mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan
menengah dikaji berdasarkan delapan Standar Nasioanal Pendidikan (SNP) dari Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Empat hal penting yang perlu dilakukan
dalam penjaminan dan peningkatan mutu
pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, yaitu : (1)
Pengkajian mutu pendidikan, (2) Analisis dan pelaporan mutu pendidikan, (3) Peningkatan mutu merujuk
pada Standar Nasional Pendidikan, dan (4) Penumbuhan budaya peningkatan mutu
berkelanjutan.
Salah satu aspek dalam
pengembangan sistem penjaminan termasuk peningkatan mutu pendidikan adalah
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) sebagai
cara menumbuhkan budaya
peningkatan mutu berkelanjutan di sekolah. EDS dilaksanakan oleh setiap sekolah
sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan mutu sekolah secara
berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan oleh
kepala sekolah bersama pendidik atau guru, komite sekolah, orangtua, dengan bantuan pengawas. Hasil Evaluasi
Diri Sekolah dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan
sekolah dan laporan kepada dinas pendidikan tentang pencapaian sekolah untuk
pengembangan lebih lanjut.
Laporan EDS disusun untuk
menindaklanjuti hasil temuan yang didapatkan melalui instrumen Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) dengan merujuk pada delapan SNP, yaitu Standar Isi, Standar
Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan
Standar Penilaian. Butir-butir instrumen Evaluasi Diri Sekolah difokuskan pada
aspek-aspek kehidupan sekolah yang paling esensial, yaitu kondisi-kondisi yang
berkaitan dengan mutu pelayanan belajar-mengajar.
Sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar
dan menengah di Indonesia beroperasi dalam suatu manajemen pendidikan dan pemerintahan yang
mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab implementasinya kepada pemerintahan
provinsi, kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan swasta (yayasan
pendidikan), dan satuan pendidikan
(sekolah/madrasah). Oleh karena itu, diyakini bahwa upaya keberhasilan inovasi
pendidikan sangat ditentukan oleh adanya komitmen, profesionalisme, kerjasama,
dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pendidikan
Jakarta, Juli 2010
Dirjen
PMPTK Kemendiknas,
Prof. Dr.
Baedhowi NIP. 19490828 197903 1 001
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Daftar Isi
Nomor
|
Bagian
|
Halaman
|
|
Kata Pengantar
|
|
|
Daftar Isi
|
|
|
Pedoman Penggunaan
|
|
1. |
Standar Sarana dan Prasarana
|
8
|
1.1. |
Apakah sarana sekolah sudah memadai?
|
9
|
1.2. |
Apakah sekolah dalam kondisi
terpelihara baik?
|
10
|
|
|
|
2. |
Standar Isi
|
11
|
2.1. |
Apakah kurikulum sudah sesuai dan relevan?
|
12
|
2.2. |
Bagaimana sekolah menyediakan
kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik?
|
14
|
|
|
|
3.
|
Standar Proses
|
16
|
3.1. |
Apakah silabus sudah sesuai dan
relevan?
|
17
|
3.2. |
Apakah RPP dirancang untuk mencapai
pembelajaran efektif?
|
19
|
3.3. |
Apakah sumber belajar untuk
pembelajaran dapat diakses dan dipergunakan secara tepat?
|
21
|
3.4. |
Apakah pembelajaran menerapkan
prinsip-prinsip PAKEM/CTL?
|
23
|
3.5. |
Apakah sekolah memenuhi kebutuhan
sarana peserta didik?
|
25
|
3.6. |
Bagaimana cara sekolah mempromosikan
dan mempertahankan etos pencapaian prestasi?
|
27
|
|
|
|
4. |
Standar Penilaian
|
29
|
4.1. |
Sistem apakah yang sudah tersedia
untuk memberikan penilaian bagi peserta didik, baik dalam bidang akademik
maupun nonakademik?
|
30
|
4.2. |
Bagaimana penilaian berdampak pada
proses belajar?
|
32
|
4.3. |
Apakah orangtua peserta didik
terlibat dalam proses belajar anak mereka?
|
33
|
|
|
|
5. |
Standar Kompetensi Lulusan
|
35
|
5.1. |
Apakah peserta didik dapat mencapai
prestasi akademik yang diharapkan?
|
36
|
5.2.
|
Apakah peserta didik dapat mengembangkan
potensi secara penuh sebagai anggota masyarakat?
|
38
|
6. |
Standar Pengelolaan
|
40
|
6.1. |
Apakah kinerja pengelolaan
berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat, dengan visi dan misi yang
jelas dan diketahui oleh semua pihak?
|
41
|
6.2. |
Apakah ada tujuan dan rencana untuk
perbaikan yang memadai?
|
43
|
6.3. |
Apakah ada dampak rencana pengembangan
sekolah/ rencana kerja sekolah terhadap peningkatan hasil belajar?
|
45
|
6.4. |
Bagaimanakah cara pengumpulan dan penggunaan data
yang handal dan valid?
|
47
|
6.5. |
Bagaimana cara memberikan dukungan dan kesempatan
pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan?
|
49
|
6.6. |
Bagaimana cara masyarakat mengambil bagian dalam
kehidupan sekolah?
|
51
|
|
|
|
7. |
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
|
52
|
7.1. |
Apakah pemenuhan
jumlah pendidik dan tenaga kependidikan lain sudah memenuhi?
|
53
|
|
|
|
8. |
Standar Pembiayaan
|
54
|
8.1. |
Bagaimana sekolah mengelola
keuangan?
|
55
|
8.2. |
Upaya apakah yang
telah dilaksanakan oleh sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan
pembiayaan lainnya?
|
57
|
8.3. |
Bagaimana cara sekolah menjamin
kesetaraan akses?
|
58
|
|
|
|
PEDOMAN PENGGUNAAN
EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap sekolah menjadi tanggung jawab kepala
sekolah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru,
Komite Sekolah, orangtua peserta didik, dan pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat
atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk digunakan oleh TPS dalam melakukan
penilaian kinerja sekolah terhadap Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatan kinerja sekolah. EDS sebaiknya dilaksanakan setelah anggota
TPS mendapat pelatihan.
Informasi
ringkas tentang EDS dapat dilihat di bawah ini:
1. Apakah yang dimaksud dengan Evaluasi Diri
Sekolah?
- Evaluasi diri
sekolah adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan
untuk membantu sekolah dalam menilai mutu penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
- Melalui EDS
kekuatan dan kemajuan sekolah dapat diketahui dan aspek-aspek yang
memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.
- Proses evaluasi
diri sekolah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan TPS,
pelatihan penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di sekolah dan penggunaan
hasilnya sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
- TPS mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber untuk menilai kinerja sekolah berdasarkan
indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen. Kegiatan ini
melibatkan semua pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolah untuk memperoleh informasi dan pendapat
dari seluruh pemangku kepentingan sekolah.
- EDS juga akan
melihat visi dan misi sekolah. Apabila sekolah belum memiliki visi dan
misi, maka diharapkan kegiatan ini
akan memacu sekolah membuat atau memperbaiki visi dan misi dalam
mencapai kinerja sekolah yang
diinginkan.
- Hasil EDS
digunakan sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam rencana
peningkatan dan pengembangan sekolah pada RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
- Laporan hasil EDS
dikirim ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag sebagai
informasi kinerja sekolah terkait pencapaian SPM dan SNP dan sebagai dasar
penyusunan perencanaan pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
2. Apa yang diperoleh sekolah dari hasil EDS?
- Seberapa baik
kinerja sekolah? Dengan EDS akan diperoleh informasi mengenai pengelolaan sekolah yang telah
memenuhi SNP untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan
RAPBS/RKAS.
- Bagaimana
mengetahui kinerja sekolah sesungguhnya? Dengan EDS akan diperoleh
informasi tentang kinerja sekolah yang sebenarnya dan informasi tersebut
diverifikasi dengan bukti-bukti fisik yang sesuai.
- Bagaimana
memperbaiki kinerja sekolah? Sekolah menggunakan informasi yang
dikumpulkan dalam EDS untuk menetapkan apa yang menjadi prioritas bagi
peningkatan sekolah dan digunakan untuk mempersiapkan RPS/RKS dan
RAPBS/RKAS.
3. Keuntungan
apa yang akan diperoleh sekolah dari EDS?
- Sekolah mampu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai dasar
penyusunan rencana pengembangan
lebih lanjut.
- Sekolah mampu
mengenal peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai
keberhasilan upaya peningkatan, dan
melakukan penyesuaian program-program yang ada.
- Sekolah mampu
mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis jenis kebutuhan yang
diperlukan untuk perbaikan.
- Sekolah dapat
mengetahui tingkat pencapaian kinerja berdasarkan SPM dan SNP.
- Sekolah dapat
menyediakan laporan resmi kepada para pemangku kepentingan tentang
kemajuan dan hasil yang dicapai.
4. Seberapa
sering sekolah melakukan EDS?
- Sekolah melakukan
proses EDS setiap tahun sekali.
5. Bagaimana
bentuk Instrumen EDS?
Instrumen EDS terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan SPM dan SNP. Setiap bagian terdiri atas :
·
Serangkaian pertanyaan terkait
dengan SNP sebagai dasar bagi sekolah dalam memperoleh informasi
kinerjanya yang bersifat kualitatif.
·
Setiap standar bisa terdiri
dari beberapa aspek yang memberikan gambaran
lebih menyeluruh .
·
Setiap aspek dari standar
terdiri dari 4 tingkat pencapaian : tingkat pencapaian 1 berarti belum memenuhi
SPM (kurang), 2 sudah memenuhi SPM (sedang), 3 berarti sudah memenuhi SNP (baik),
dan 4 berarti melampaui SNP (amat baik).
·
Tiap tingkatan pencapaian
mempunyai beberapa indikator.
·
Pada bagian akhir dari aspek
setiap standar, terdapat halaman rekapitulasi untuk menuliskan hasil penilaian
pencapaian yang diperoleh. Halaman rekapitulasi ini terdiri dari bukti fisik
yang menguatkan pengakuan atas tingkat pencapaian, deskripsi umum temuan yang
diperoleh untuk menilai aspek tersebut, dan penentuan tingkat pencapaian
kinerja sekolah.
·
Sejumlah pertanyaan terkait
dengan SPM dan SNP yang paling erat hubungannya dengan mutu pembelajaran dan
aspek-aspek yang perlu dikembangkan bagi keperluan penyusunan rencana
peningkatan sekolah.
·
Tingkat pencapaian pada tiap
Standar dalam Instrumen ini dapat digunakan sekolah untuk menilai kinerjanya
pada standar tertentu.
6. Bagaimana sekolah menggunakan tingkat
pencapaian?
- Anggota TPS secara
bersama mencermati Instrumen EDS pada setiap aspek dari setiap standar.
Sebaiknya perlu disiapkan Peraturan Menteri, indikator atau Peraturan
Pemerintah yang berkaitan dengan SNP sebagai rujukan.
- Berdasarkan
kondisi nyata sekolah, anggota TPS menilai apakah sekolah mereka termasuk
dalam tingkatan 1, 2, 3 atau 4 dalam pencapaian SPM dan SNP ini. Misalnya
pada Standar Isi ada aspek kesesuaian dan relevansi kurikulum serta aspek
penyediaan kebutuhan untuk pengembangan diri. Bisa saja aspek kesesuaian
dan relevansi kurikulum berada di Tingkat ke-4, tapi aspek kebutuhan untuk
pengembangan diri ada di Tingkat ke-2.
Ini tidak menjadi masalah. Tingkat pencapaian pada setiap standar menggambarkan keadaan seperti apa
kondisi kinerja sekolah pada saat dilakukan penialian terkait dengan
pertanyaan tertentu.
- Setelah menentukan
tingkat pencapaiannya, sekolah perlu menyertakan bukti fisik atas
pengakuannya. Contoh bukti fisik atas keikutsertaan masyarakat dalam
kehidupan sekolah berupa rapat komite sekolah, notulen, daftar hadir, dan
undangan.
- Hasil semua
penilaian dan penentuan tingkat pencapaian kinerja sekolah untuk aspek
tertentu pada setiap standar ditulis pada lembar laporan penilaian atau
rekapitulasi dengan menyertakan bukti fisik yang sesuai (lihat keterangan
pada nomor 5 di atas).
- Sekolah menetapkan
tingkat pencapaian kinerja dan bukan hanya sekedar memberikan tanda cek
(contreng) pada setiap butir dalam
Instrumen EDS.
- Tingkat pencapaian
kinerja sekolah bisa berbeda dalam aspek yang berbeda pula. Hal ini
penting sebab sekolah harus memberikan laporan kinerja apa adanya. Dalam
pelaksanaan EDS yang dilakukan setiap tahun, sekolah mempunyai dasar nyata
aspek dan standar yang memerlukan perbaikan secara terus-menerus.
- Dengan menggunakan
Instrumen EDS ini, sekolah dapat
mengukur dampak kinerjanya terhadap pembelajaran peserta didik. Sekolah
juga dapat memeriksa hasil dan tindak lanjutnya terhadap perbaikan layanan
pembelajaran yang diberikan dalam
memenuhi kebutuhan pembelajaran peserta didik.
7. Jenis
bukti apa yang dapat ditunjukkan?
- Bukti fisik yang
menggambarkan tingkat pencapaian harus sesuai dengan aspek atau standar
yang dinilai. Untuk itu perlu dimanfaatkan berbagai sumber informasi yang
dapat dijadikan sebagai bukti fisik misalnya kajian catatan, hasil
observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan
seperti komite sekolah, orangtua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang
terkait.
- Perlu diingat
bahwa informasi kualitatif yang menggambarkan kenyataan dapat berasal dari
informasi kuantitatif. Sebagai contoh, Rencana Pelaksanaan Pengajaran
(RPP) tidak sekedar merupakan catatan mengenai bagaimana pengajaran
dilaksanakan. Keberadaan dokumen kurikulum bukan satu-satunya bukti bahwa
kurikulum telah dilaksanakan.
- Berbagai jenis
bukti fisik dapat digunakan sekolah sebagai bukti tingkat pencapaian
tertentu. Selain itu, sekolah perlu juga menunjukkan sumber bukti fisik
lainnya yang sesuai.
8. Bagaimana
proses EDS membantu penyusunan rencana pengembangan sekolah?
·
TPS menganalisis informasi
yang dikumpulkan, menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menetapkan
prioritas yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS.
·
Berdasarkan hasil EDS, sekolah
mengembangkan RPS dengan prioritas peningkatan mutu kinerja sekolah yang
dirumuskan secara jelas, dapat diobservasi dan diukur. Dengan demikian, RPS
menjadi dokumen kinerja sekolah yang meliputi aspek implementasi, skala
prioritas, batas waktu, dan ukuran keberhasilannya.
·
Proses EDS berkaitan dengan
aspek perubahan dan peningkatan. Upaya perubahan dan peningkatan tersebut hanya
bermanfaat apabila diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu
pendidikan dan hasil belajar peserta didik. Diharapkan dengan adanya ragam data
dan informasi yang diperoleh dari hasil EDS, sekolah bukan saja dapat
merumuskan perencanaan pengembangan dengan tepat, akan tetapi penilaian
kemajuan di masa depan juga akan lebih mudah dilakukan dengan tersedianya data
yang dapat dipercaya. Hal tersebut dengan sendirinya memudahkan sekolah untuk
menunjukkan hasil-hasil upaya peningkatan kinerja mereka setiap saat.
9. Laporan
apa yang perlu disiapkan?
·
Sekolah menyusun laporan hasil
EDS dengan menggunakan format yang terpisah, yang menyajikan tingkat pencapaian
serta bukti-bukti yang digunakannya. Hasil EDS digunakan untuk dasar penyusunan
RPS sekolah, namun dilaporkan juga ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
atau Kankemenag untuk dianalisis lanjut dengan memanfaatkan EMIS (Educational
Management Information System/Sistem Informasi Manajemen Pendidikan) bagi
keperluan perencanaan dan berbagai kegiatan peningkatan mutu lainnya.
·
Laporan sekolah yang
mengungkapkan berbagai temuan dapat digunakan untuk melakukan validasi internal
(menilai dan mencocokkan) oleh pengawas sekolah, dan validasi external dengan
menggunakan beberapa sekolah oleh Kelompok Kerja Pengawas Sekolah (KKPS) pada
tingkat kecamatan dengan bantuan staf penjaminan mutu dari LPMP.
·
Hasil EDS merupakan bagian
yang penting dalam kegiatan monitoring kinerja sekolah oleh pemerintah daerah
dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.
![]() |
1.
STANDAR
SARANA DAN PRASARANA
|
|||
1.1.
Apakah
sarana sekolah sudah memadai?
|
|||
Spesifikasi
·
Sekolah memenuhi standar
terkait dengan ukuran
ruangan, jumlah
ruangan, dan persyaratan untuk sistem ventilasi, dan lainnya.
·
Sekolah memenuhi standar
terkait dengan jumlah
peserta didik dalam rombongan belajar
·
Sekolah memenuhi standar
terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah kami memiliki bangunan gedung yang ukuran, ventilasi dan kelengkapan lainnya melebihi ketentuan dalam standar Sarpras yang ditetapkan.
·
Jumlah peserta didik di dalam
rombongan belajar kami lebih kecil dari yang ditetapkan dalam standar agar
dapat lebih meningkatkan proses pembelajaran.
·
Sekolah kami memiliki sarana
dan prasarana pembelajaran yang
melebihi dari ketetapan Standar Sarpras yang digunakan untuk lebih
membantu proses pembelajaran.
|
·
Sekolah kami memenuhi standar terkait dengan sarana,
prasarana dan peralatan.
·
Sekolah kami memenuhi standar dalam hal jumlah peserta
didik pada setiap rombongan belajar.
·
Sekolah kami memiliki dan menggunakan sarpras sesuai standar yang ditetapkan.
·
Sekitar 95% calon siswa di kecamatan mendapat akses
belajar disekolah kami.
|
·
Sekolah kami memenuhi standar terkait dengan sarana dan
prasarana.
·
Beberapa kelas di sekolah kami diisi peserta didik
melebihi jumlah yang ditetapkan dalam standar.
·
Sekolah kami
menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah, alat peraga dan judul buku pengayaan sesuai
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
·
Sekolah kami belum memiliki semua sarana dan alat-alat yang dibutuhkan untuk
memenuhi ketetapan dalam standar.
|
·
Bangunan sekolah kami tidak memenuhi standar dari segi
ukuran atau jumlah ruangan.
·
Kebanyakan ruang kelas sekolah kami diisi terlalu banyak
peserta didik dan kami tidak mampu memenuhi standar.
·
Sarana dan prasarana yang kami miliki amat terbatas dan
sebagian besar sudah ketinggalan zaman dan dalam kondisi buruk.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada
jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi sekolah
menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Catatan mengenai ukuran
ruangan, jumlah dan sarana prasarana
|
|
|
|
Jumlah peserta didik per rombongan belajar
|
|
||
Catatan peralatan dan sumber belajar
|
|
||
Catatan pengeluaran
|
|
||
Kondisi nyata lingkungan sekolah
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
|
1.2.
Apakah sekolah dalam kondisi
terpelihara dan baik?
|
|||
Spesifikasi
q
Bangunan
Ÿ Pemeliharaan
bangunan dilaksanakan paling tidak setiap 5 tahun sekali
Ÿ
Bangunan
aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada
peserta didik yang berkebutuhan khusus.
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah kami aman, sehat, nyaman, menyenangkan, menarik
dan mendorong terciptanya suasana bekerja dan belajar bagi peserta didik dan
warga sekolah lainnya.
·
Lahan,
bangunan, dan prasarana termasuk toilet di sekolah kami, dalam keadaan bersih
(sehat), dan dipelihara dengan baik
secara berkala.
·
Sekolah kami sudah memberikan layanan dan fasilitas
pembelajaran yang baik dan sama bagi
semua peserta didik termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
|
·
Perabot
beserta alat-alat dan kelengkapan lainnya berada dalam kondisi yang baik dan
terpelihara.
·
Sekolah kami
memiliki kebijakan untuk membantu menyediakan kemudahan layanan bagi
semua peserta didik termasuk yang berkebutuhan khusus.
|
·
Sekolah
kami membutuhkan pemeliharaan, dan
masih berusaha menyediakan
lingkungan yang lebih menarik dan memberikan rangsangan kerja dan belajar
·
Sekolah
kami akan mempertimbangkan kemudahan pelayanan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.
|
·
Sebagian prasarana sekolah kami di bawah standar, harus
diperbaiki dan dibersihkan atau
diganti.
·
Sekolah
kami belum mempertimbangkan kemudahan pelayanan bagi peserta didik yang berkebutuhan khusus.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada
jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi sekolah
menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Catatan pengeluaran
|
|
|
|
Hasil
observasi
|
|
||
Catatan pendapat
peserta didik
|
|
||
Catatan tentang pendapat guru
|
|
||
Daftar
kehadiran peserta didik
yang berkebutuhan khusus
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
|
![]() |
2.
STANDAR
ISI
|
|||
2.1.
Apakah kurikulum sudah
sesuai dan relevan?
|
|||
Spesifikasi
q Kerangka kerja dasar dan struktur kurikulum
Ÿ
Kurikulum
sekolah memenuhi
standar untuk jenis satuan pendidikan
q Kurikulum untuk tingkat satuan pendidikan
Ÿ Pengembangan kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
Ÿ Kurikulum dibuat dengan
mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat dan kondisi
budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Kurikulum
Sekolah kami dikaji dan diperbaiki
secara teratur dan disesuaikan dengan karakter daerah dan kebutuhan
masyarakat.
·
Kurikulum
Sekolah kami menawarkan kegiatan pembelajaran berjenjang yang
sesuai,dan dirancang agar menciptakan suasana yang mendukung dan menyenangkan
untuk berbagai usia dan kemampuan peserta didik.
·
Kurikulum
Sekolah kami memiliki fleksibilitas untuk memenuhi beragam
kebutuhan semua peserta didik di sekolah.
·
Semua
peserta didik amat termotivasi dengan program pembelajaran yang menyenangkan
dan sesuai dengan tingkat perkembangan dan minat mereka.
·
Sekolah
kami menawarkan berbagai mata pelajaran tambahan dan beban belajar tambahan
berdasarkan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat.
|
·
Kurikulum
Sekolah kami sesuai dengan standar isi, standar
kompetensi lulusan, dan panduan KTSP dan penyusunannya disesuaikan dengan
ciri khas dan kebutuhan daerah.
·
Struktur
kurikulum sekolah kami telah mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta didik agar dapat memahami konsep
yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya dengan selalu
melaksanakan program remedial dan pengayaan.
·
Sebagian
besar (sekitar 70%) peserta didik kami termotivasi untuk belajar dan tertarik
pada mata pelajaran yang diajarkan.
·
Sekolah
kami menawarkan beberapa mata
pelajaran tambahan berdasarkan karakter daerah dan kebutuhan
masyarakat.
|
·
Sekolah kami menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku.
·
Kurikulum Sekolah
kami sesuai dengan standar isi,
standar kompetensi lulusan, dan panduan KTSP , namun masih perlu dikembangkan lagi sesuai dengan ciri khas
dan kebutuhan daerah.
·
Struktur
kurikulum sekolah kami kurang mengalokasikan waktu yang cukup bagi peserta
didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikutnya. Program remedial dan pengayaan kadang kala dilaksanakan.
·
Setiap
guru di sekolah kami menerapkan RPP yang disusun berdasarkan silabus untuk
setiap mata pelajaran yang diampunya.
·
Sekolah
kami menawarkan beberapa mata pelajaran tambahan tetapi kami masih harus
mempertimbangkan karakter daerah dan kebutuhan masyarakat dalam perencanaan
kami.
|
·
Kurikulum
Sekolah kami berusaha mengikuti
standar isi, standar kompetensi, dan panduan KTSP.
·
Struktur
kurikulum sekolah kami tidak mengalokasikan
waktu yang cukup bagi peserta
didik agar dapat memahami konsep yang
baru sebelum melanjutkan ke pelajaran berikutnya. Program remedial dan
pengayaan belum pernah dilaksanakan.
·
Sebagian
besar (sekitar 70%) peserta didik kami tidak termotivasi untuk belajar dan
tidak tertarik pada pelajaran yang diajarkan.
·
Kurikulum
sekolah kami sedang berusaha memenuhi persyaratan nasional dan belum mempertimbangkan
karakter daerah dan kebutuhan masyarakat.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada
jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi sekolah
menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Silabus dan RPP tersedia untuk semua mata pelajaran dan
semua tingkatan kelas di sekolah
|
|
|
|
Silabus dan RPP tersedia untuk mata pelajaran tambahan untuk
memenuhi kebutuhan daerah
|
|
||
Hasil wawancara dengan orangtua
peserta didik
|
|
||
Rancangan program remedial dan pengayaan
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
2.2.
Bagaimana sekolah
menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik?
|
|||
Spesifikasi
§
Sekolah
memenuhi standar untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
yang meliputi bimbingan, konseling, dan kegiatan ekstra kurikuler
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah
kami menyediakan berbagai jenis kegiatan ekstra kurikuler yang disesuaikan
dengan minat peserta didik.
·
Sekolah
kami menyediakan layanan dan
bimbingan bagi peserta didik secara
perorangan dalam mengatasi masalah belajar maupun memilih kegiatan
ekstra kurikuler dan keterampilan
untuk pengembangan diri mereka sesuai dengan kondisi setempat.
|
·
Sekolah
kami sudah menyediakan beberapa kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.
·
Sekolah
kami memberikan bimbingan secara umum dalam hal pemilihan
jenis kegiatan ekstra kurikuler dan ketrampilan bagi peserta
didik.
|
·
Sekolah
kami menyediakan kegiatan ekstra kurikuler tetapi kegiatan
tersebut kurang diminati.
·
Sekolah
kami masih sangat terbatas dalam memberikan layanan yang memadai bagi
peserta didik agar mereka dapat memilih jenis kegiatan ekstra
kurikuler yang mereka minati.
|
·
Sekolah
kami belum mampu memberikan kegiatan ekstra kurikuler.
·
Sekolah
kami tidak mampu memberikan layanan
bagi peserta didik untuk membuat keputusan sendiri dalam memilih
jenis kegiatan ekstra kurikuler.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada
jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi sekolah
menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Hasil
wawancara peserta didik
|
|
|
|
Hasil
wawancara orangtua peserta didik
|
|
||
Hasil observasi layanan BK
|
|
||
Laporan
kegiatan ekstra kurikuler sekolah
|
|
||
Buku laporan layanan BK
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
![]() |
3.
STANDAR
PROSES
|
|||
3.1.
Apakah silabus sudah sesuai/ relevan dengan standar?
|
|||
Spesifikasi:
A : Silabus
Ÿ Silabus dikembangkan berdasarkan
Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan panduan KTSP.
Ÿ Silabus diarahkan pada pencapaian SKL.
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Silabus
sekolah kami dikaji dan diperbaiki secara teratur dan disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah serta
kebutuhan setempat.
·
Silabus
sekolah kami memiliki kelenturan (fleksibilitas) bagi guru
untuk memenuhi beragam kebutuhan semua peserta didik.
·
Silabus
sekolah kami dirancang untuk menerapkan pembelajaran yang relevan sesuai
dengan situasi dan kondisi sekolah,
menciptakan suasana yang
mendukung dan menyenangkan, serta mendorong kemajuan sesuai tingkat usia dan
kemampuan peserta didik.
|
·
Silabus sudah dikembangkan oleh sekolah dan disesuaikan dengan situasi dan
kondisi sekolah.
·
Kami
selalu mempertimbangkan kesesuaian antara mata pelajaran dan komponennya
dalam penyusunan silabus.
·
Program
dan kegiatan pembelajaran sudah relevan dengan tingkat usia dan minat peserta didik.
|
·
Silabus sekolah kami menyesuaikan dengan SI, SKL, dan
panduan KTSP, namun kami belum mengembangkannya sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
·
Kami
belum sepenuhnya mempertimbangkan kesesuaian antara mata pelajaran dan
komponennya dalam penyusunan silabus.
·
Sekolah
kami berusaha mempertimbangkan usia
dan minat peserta didik saat membuat program pembelajaran.
|
·
Silabus
sekolah kami berusaha mengikuti SI,
SKL dan panduan KTSP.
·
Sistematika dan rancangan silabus sekolah kami tidak memberikan kesempatan kepada
para peserta didik untuk memahami
konsep baru secara utuh sebelum
melanjutkan pembelajaran.
·
Sekolah
kami tidak mempertimbangkan usia dan minat peserta didik saat membuat program
pembelajaran.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Silabus tersedia untuk semua mata
pelajaran dan semua kelompok usia di sekolah
|
|
|
|
Hasil wawancara dengan orangtua peserta
didik
|
|
||
Hasil wawancara dengan peserta didik
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
3.2.
Apakah RPP dirancang untuk
mencapai pembelajaran efektif?
|
||||||
Spesifikasi:
B:
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Ÿ
Prinsip-
prinsip perencanaan pembelajaran - Setiap guru harus
mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (
|
||||||
Indikator Pencapaian
|
||||||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
|||
·
Seluruh
guru membuat RPP yang dirancang berdasarkan prota, prosem, dan silabus, yang
mecakup penggunaan sumber belajar dan
metode yang bervariasi.
·
Rencana
pembelajaran dirancang secara inovatif
berdasarkan prinsip-prinsip penyusunan RPP.
·
Pembelajaran
di sekolah kami dirancang agar peserta
didik dapat mengkaji ulang materi sebelumnya, memahami materi baru, serta
melatih keterampilan yang tercermin dalam sikap mereka sehari-hari.
·
Guru-guru
di sekolah kami mengkaji ulang dan mengembangkan RPP setelah pelaksanaan
pembelajaran untuk perbaikan pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami membuat RPP
berdasarkan program tahunan (prota), program semester (prosem) dan silabus.
·
Kepala
sekolah kami mengkaji ulang semua rencana pembelajaran dan memberikan saran
dan bimbingan.
·
Guru-guru
di sekolah kami mempertimbangkan
berbagai kebutuhan pembelajaran yang berbeda dan merencanakan pembelajaran
berdasarkan kebutuhan tersebut.
·
Guru-guru
di sekolah kami mengkaji ulang RPP
setelah mengajar untuk membantu merencanakan pembelajaran selanjutnya.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami biasanya membuat
rencana pembelajaran tetapi kebanyakan hanya mengulang saja.
·
Guru-guru
di sekolah kami perlu memasukkan lebih banyak lagi jenis bahan-bahan belajar
mengajar dalam rencana pembelajaran yang dibuat.
·
Kepala
sekolah kadang-kadang mengkaji ulang rencana pembelajaran dan memberikan
saran dan bimbingan.
·
Guru-guru
di sekolah kami kadangkala mengkaji
ulang RPP setelah mengajar untuk membantu merencanakan pembelajaran
selanjutnya.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami hanya membuat rencana pembelajaran untuk mata pelajaran
tertentu saja.
·
Guru-guru
di sekolah kami merencanakan pembelajaran berdasarkan pada isi buku pelajaran saja.
·
Kepala
sekolah kami tidak mengkaji ulang rencana pembelajaran yang dibuat oleh para
guru atau memberikan saran dan dukungan.
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak mengkaji ulang
RPP setelah mengajar.
|
|||
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
||||
Hasil kaji ulang RPP
|
|
|
|
|||
Hasil observasi kelas
|
|
|||||
Hasil wawancara dengan guru
|
|
|||||
Hasil wawancara dengan peserta didik
|
|
|||||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
||||||
3.3.
Apakah sumber belajar dapat
diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat?
|
||||
Spesifikasi:
Pelaksanaan proses
pembelajaran
·
Selain
menggunakan buku pelajaran, guru juga menggunakan
buku panduan, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar
lain.
|
||||
Indikator Pencapaian
|
||||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
|
·
Guru-guru
di sekolah kami memiliki berbagai jenis sumber belajar dan media, yang digunakan secara tepat dalam
pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik.
·
Sebagian
besar guru di sekolah kami cukup kreatif dalam memilih bahan pembelajaran
yang sesuai.
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak hanya menggunakan ruang kelas untuk kegiatan
pembelajaran, tapi juga memanfaatkan tempat belajar lain yang tersedia
di sekitar sekolah.
·
Semua guru di sekolah kami mendapatkan bahan penunjang pembelajaran dalam jumlah
yang cukup.
·
Semua
guru di sekolah kami memakai hasil
karya peserta didik sebagai alat peraga
dalam proses pembelajaran dan selalu
memperbaharuinya secara
berkala.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami selalu menggunakan
alat peraga dalam pembelajaran dan memperbaharuinya.
·
Beberapa(sekitari
40%) guru di sekolah kami cukup kreatif dalam memilih bahan pembelajaran yang
sesuai.
·
Sebagian(sekitar
70%) besar guru di sekolah kami mendapatkan bahan penunjang pembelajaran
dalam jumlah yang cukup.
·
Sebagian
besar(sekitar 90%) guru di sekolah kami memakai hasil karya peserta didik
sebagai alat peraga dalam proses pembelajaran.
|
·
Guru-guru di sekolah kami dalam melakukan proses
pembelajaran memakai berbagai sumber
dan tidak hanya tergantung pada buku pelajaran saja.
·
Guru-guru di
sekolah kami sudah menggunakan alat
peraga dalam proses pembelajaran tetapi hanya pada mata pelajaran tertentu.
·
Guru-guru
di sekolah kami mendapatkan bahan penunjang pembelajaran dalam jumlah
terbatas
·
Sebagian
guru di sekolah kami sudah memakai hasil karya peserta didik sebagai alat
peraga dan memajangnya.
|
·
Guru-guru di sekolah kami dalam melakukan proses
pembelajaran sepenuhnya bergantung
hanya pada buku pelajaran saja.
·
Bahan
bacaan tambahan di sekolah kami
kondisinya sudah jelek dan ketinggalan zaman.
·
Guru-guru
di sekolah kami belum mampu mempersiapkan dan menggunakan alat peraga.
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak pernah memajang hasil karya peserta didik.
|
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Jumlah
dan jenis buku pelajaran yang dipergunakan
|
|
|
|
Ketersediaan
dan penggunaan bahan bacaan pengayaan / tambahan
|
|
||
Hasil
observasi kelas menunjukkan penggunaan alat peraga dan hasil karya peserta
didik dipajang
|
|
||
Hasil
wawancara dengan peserta didik
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
3.4.
Apakah
pembelajaran menerapkan
prinsip-prinsip PAKEM/CTL?
|
|||
Spesifikasi:
q Pelaksanaan pembelajaran
Ÿ Para guru melaksanakan rencana pembelajaran dengan
menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
memotivasi peserta didik
Ÿ Para peserta didik memperoleh kesempatan untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi
Ÿ Para guru mengelola kelas secara efektif
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah
kami menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk melaksanakan PAKEM
(Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) atau CTL (Belajar-Mengajar Kontekstual).
·
Guru-guru
di sekolah kami selalu melaksanakan pembelajaran dengan metode yang beragam.
·
Peserta
didik mampu bekerja secara mandiri
maupun berkelompok dalam menyelesaikan
masalah.
·
Guru-guru
di sekolah kami mendorong peserta didik
untuk menyalurkan ide dan pendapat serta memberi kesempatan untuk
menggali, memperluas, dan mengkonfirmasikan pengetahuan dan ketrampilan baru.
·
Semua
peserta didik menunjukkan minat belajar dan terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami secara teratur menggunakan metode pembelajaran yang
beragam.
·
Guru-guru
di sekolah kami melaksanakan pembelajaran secara bertahap dan menarik
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak hanya
mengarahkan pembelajaran, tapi juga
memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menyampaikan pendapat dan terlibat
secara aktif.
·
Sebagian
besar(sekitar 90%) peserta didik memiliki motivasi dan terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami masih melakukan pembelajaran secara klasikal dan jarang
menggunakanmetode yang beragam.
·
Guru-guru
di sekolah kami masih lebih terfokus
pada penyelesaian kurikulum dan tidak mempertimbangkan berbagai kebutuhan
belajar.
·
Guru-guru
di sekolah kami cenderung hanya mengarahkan
pembelajaran, dan kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menyampaikan pendapat atau terlibat secara aktif.
·
Sebagian
peserta didik masih kurang termotivasi dalam proses pembelajaran.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami hanya mengajar secara klasikal dan bersumber
pada buku teks saja.
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak menggunakan metode yang beragam dan tidak
menggunakan alat peraga.
·
Sebagian
besar peserta didik kurang termotivasi dalam proses
pembelajaran.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Daftar jumlah siswa putus sekolah
|
|
|
|
Daftar kehadiran peserta didik
|
|
||
Hasil wawacara dengan guru dan
peserta didik
|
|
||
Hasil observasi sesama guru
|
|
||
Hasil observasi kegiatan pembelajaran
|
|
||
Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan kaji ulang
setelah menyampaikan pengajaran
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
3.5.
Apakah sekolah memenuhi kebutuhan semua peserta didik?
|
|||
Spesifikasi:
q Perencanaan proses belajar
Ÿ Rencana pembelajaran memperhatikan
perbedaan gender, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, bakat, motivasi
belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan
khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan
lingkungan peserta didik.
q Implementasi proses belajar
Ÿ
Guru
menggabungkan pendekatan tematis dan mempertimbangkan
isu keanekaragaman dan lintas budaya.
Ÿ
Guru
menghargai pendapat peserta didik.
Ÿ Guru menghargai peserta
didik tanpa memandang agama, ras, gender dan keadaan sosial ekonomi.
|
|||
Pencapaian Indikator
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Guru-guru
di sekolah kami mengakui adanya perbedaan kemampuan peserta didik dan
memberikan tugas sesuai dengan
kemampuan mereka.
·
Guru-guru
di sekolah kami menggunakan berbagai metode pembelajaran dan memberikan
berbagai jenis kegiatan pembelajaran sesuai kebutuhan belajar peserta diidik.
·
Peserta
didik dapat berkembang sesuai dengan kapasitas mereka dan ditantang untuk
lebih berkembang secara optimal.
·
Peserta
didik dan orangtua mereka terlibat dalam upaya pencapaian target belajar
·
Guru-guru
di sekolah kami memberikan dorongan positif kepada semua peserta didik untuk
mengembangkan seluruh potensi mereka
|
·
Guru-guru
di sekolah kami memperhatikan perbedaan kemampuan peserta didik dan
berusaha merencanakan
pembelajaran yang sesuai.
·
Guru-guru
di sekolah kami merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang
berkesinambungan, dan sesuai dengan
tingkat kemampuan peserta didik
·
Guru-guru
di sekolah kami memiliki kebijakan dalam memberikan kesempatan yang sama
kepada peserta didik dan menjamin pelaksanaannya.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami melaksanakan pembelajaran secara klasikal dan belum mempertimbangkan
kebutuhan belajar individu peserta didik.
·
Guru-guru di sekolah kami memberikan layanan bantuan
atau pembelajaran tambahan bagi sebagian peserta didik setelah jam sekolah
·
Guru-guru
di sekolah kami memperhatikan kesulitan belajar yang dihadapi sebagian
peserta didik dan membantu menyelesaikannya
|
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak mempertimbangkan perbedaan kemampuan peserta didik
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak memperhatikan peserta didik yang berkemampuan kurang
dan yang berkemampuan lebih.
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak memberikan kesempatan yang sama kepada peserta didik.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Prestasi peserta didik dalam Ujian
Nasional
|
|
|
|
Catatan kemajuan peserta didik
berdasarkan target yang ditetapkan
|
|
||
Kehadiran peserta didik
|
|
||
Hasil observasi sesama guru
|
|
||
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Catatan guru BP
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
3.6.
Bagaimana
cara sekolah meningkatkan dan mempertahankan semangat berprestasi?
|
|||
Spesifikasi:
Pelaksanaan Pembelajaran
q Semua peserta didik diperlakukan dengan adil dan dihargai pendapatnya.
q Guru-guru
memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar
peserta didik.
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Guru-guru
di sekolah kami memberikan penguatan dan umpan balik atas berbagai laporan
hasil belajar peserta didik untuk memotivasi
mereka agar lebih berprestasi.
·
Guru-guru
dan peserta didik di sekolah kami memiliki motivasi yang tinggi.
·
Peserta
didik di sekolah kami selalu hadir
sesuai jadwal, berperilaku baik, dan
mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai dengan kecakapan mereka.
·
Semua guru
dan peserta didik di sekolah kami mengakui dan menghargai perbedaan kemampuan
di antara mereka.
·
Sekolah
kami melaksanakan pendidikan inklusif dan partisipatif yang menjamin
keikutsertaan semua peserta didik secara penuh.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami secara konsisten
memberikan penghargaan kepada peserta
didik pada saat yang tepat, dan
melakukan berbagai cara untuk menilai
keberhasilan
·
Pada
umumnya peserta didik di sekolah kami
hadir sesuai jadwal,
berperilaku baik, dan mencapai prestasi belajar sesuai dengan
kecakapan mereka.
·
Hubungan
timbal balik antara guru, peserta didik, dan tenaga kependidikan terpelihara
dengan baik.
·
Semua
peserta didik di sekolah kami diperlakukan dengan adil dan dihargai
pendapatnya.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami belum memberikan
pujian pada peserta didik secara konsisten.
·
Sebagian
peserta didik kami kurang percaya diri terhadap kemampuannya.
·
Sebagian
guru (sekitar 40%) di sekolah kami tidak mengakui dan menghargai perbedaan
kemampuan peserta didik.
·
Belum
semua guru (sekitar 50%) di sekolah kami memberikan respon dan penguatan yang
memadai terhadap hasil belajar peserta didik.
|
·
Guru-guru di sekolah kami belum menghargai peserta didik.
·
Peserta
didik kami memiliki motivasi yang
rendah.
·
Ada
guru di sekolah kami yang masih bersifat otoriter, dan banyak peserta didik
berperilaku kurang baik.
·
Banyak
peserta didik kami yang tidak
sepenuhnya berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Hasil observasi terhadap
sikap guru terhadap peserta didik, khususnya dalam hal memberikan
pujian/motivasi
|
|
|
|
Hasil pekerjaan peserta
didik dipajang di kelas
|
|
||
Hasil observasi perilaku
guru atau peserta didk yang relevan
|
|
||
Daftar kehadiran peserta
didik
|
|
||
Catatan penghargaan terhadap siswa
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
![]() |
4. Standar Penilaian
|
|||
4.1 Sistem penilaian apa yang digunakan untuk menilai
peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik?
|
|||
Spesifikasi:
·
Guru membuat perencanaan
penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik
·
Guru memberikan informasi
kepada peserta didik mengenai kriteria penilaian termasuk Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM)
·
Guru melaksanakan penilaian
secara teratur berdasarkan rencana yang telah dibuat
·
Guru menerapkan berbagai
teknik, bentuk, dan jenis penilaian untuk mengukur prestasi dan kesulitan belajar peserta didik
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Guru-guru
di sekolah kami menggunakan berbagai jenis metode untuk menilai kemajuan
belajar peserta didik secara berkelanjutan baik formal maupun nonformal termasuk diskusi,
observasi, dan penugasan.
·
Guru-guru
di sekolah kami membuat instrumen yang tepat dan dapat diandalkan untuk
menerapkan berbagai teknik penilaian.
·
Semua
penilaian terhadap hasil belajar peserta didik di sekolah kami didasarkan
pada pencapaian kompetensi yang diharapkan.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami selalu memantau kemajuan belajar peserta didik melalui
observasi dan penilaian secara berkala.
·
Guru-guru
di sekolah kami melaksanakan penilaian sesuai dengan silabus dan RPP.
·
Guru-guru
di sekolah kami memberikan informasi kepada peserta didik mengenai KKM.
|
·
Setiap
guru di sekolah kami mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk
membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik.
·
Guru-guru
di sekolah kami melaksanakan penilaian terhadap peserta didik secara
periodik, tapi sebagian besar hanya menggunakan tes dan ujian.
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak membicarakan hasil penilaian dengan peserta didik.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami dalam melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik
hanya menggunakan tes dan ujian.
·
Guru-guru
di sekolah kami tidak menilai atau memonitor kemajuan peserta didik secara
sistematis.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Nilai peserta didik dalam Ujian Nasional
|
|
|
|
Kemajuan
peserta didik berdasarkan target yang ditetapkan (berdasarkan UH, UTS dan
UAS)
|
|
||
Hasil wawancara dengan orangtua dan peserta didik
|
|
||
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
|
|
||
Dokumen hasil penetapan KKM
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
4.2 Bagaimana penilaian berdampak pada proses belajar?
|
|||
Spesifikasi:
q Penilaian oleh
guru
Ÿ
Guru memberikan masukan dan
komentar mengenai penilaian yang mereka lakukan pada peserta didik
Ÿ
Guru menggunakan hasil
penilaian untuk perbaikan pembelajaran
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Semua
guru di sekolah kami secara rutin mencatat kemajuan peserta didik sebagai
dasar perencanaan dan tindak lanjutnya.
·
Sekolah
kami memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk memberikan pendapat terhadap hasil
pencapaian kemajuan belajar yang mereka peroleh dan terlibat dalam penetapan
target pembelajaran.
|
·
Guru-guru
di sekolah kami mengkaji ulang tingkat kemajuan semua peserta didik pada
setiap akhir semester dan menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan
program pembelajaran selanjutnya.
·
Guru-guru
di sekolah kami memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengkaji ulang kemajuan belajar mereka untuk
menetapkan target pembelajaran selanjutnya.
|
·
Setiap guru menyampaikan hasil Evaluasi mata
pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada Kepala sekolah
pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta
didik.
·
Hasil
tes kadang-kadang digunakan guru untuk
merencanakan bahan pembelajaran selanjutnya.
·
Sebagian
guru (sekitar 40%) di sekolah kami tidak melibatkan peserta didik dalam
mengkaji ulang kemajuan belajar mereka.
|
·
Hasil
tes tidak berpengaruh pada program pembelajaran.
·
Hasil
penilaian tidak berpengaruh pada peningkatan motivasi peserta didik.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Hasil pencapaian peserta didik pada Ujian Nasional
|
|
|
|
Kemajuan
peserta didik berdasarkan target yang ditetapkan
|
|
||
Hasil wawancara dengan orangtua dan peserta didik
|
|
||
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
|
4.3. Apakah orangtua peserta didik terlibat dalam
proses belajar anak mereka?
|
|||
Spesifikasi:
·
Penilaian berdasarkan satuan pendidikan
Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran
untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orangtua/wali peserta didik dalam
bentuk buku laporan pendidikan
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah
kami menyampaikan laporan semua hasil penilaian peserta didik kepada orangtua.
·
Sekolah
kami melaporkan hasil belajar peserta didik secara berkala dan memberikan
kesempatan setiap saat kepada orangtua untuk membahas kemajuan belajar anak mereka.
·
Orangtua
berperan serta secara aktif dalam kegiatan
sekolah, termasuk kegiatan
proses pembelajaran.
·
Sekolah
kami mendorong orangtua untuk berpartisipasi dan peduli terhadap pendidikan
anak-anak mereka.
|
·
Sekolah
kami membuat laporan berkala pada orangtua mengenai pencapaian hasil belajar
peserta didik setiap semester dan menawarkan kesempatan untuk mendiskusikan
kemajuan anak mereka.
·
Sekolah
kami memiliki kemitraan dengan orangtua
·
Orangtua
terlibat aktif dalam penyelesaian PR (Pekerjaan Rumah) anak mereka.
|
·
Kepala
Sekolah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan
Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orangtua peserta didik
dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kab/Kota atau Kantor
Kemenag pada setiap akhir semester.
·
Sekolah
kami membuat laporan tahunan mengenai pencapaian hasil belajar peserta didik kepada orangtua tetapi tidak
memberi kesempatan untuk berdiskusi
·
Sekolah
kami melibatkan sebagian kecil orangtua peserta didik untuk berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah tetapi kami masih menganggap perlu untuk mendorong
keterlibatan semua orangtua.
·
Sekolah
kami perlu membangun kerja sama dengan orangtua agar membantu anak mereka
belajar di rumah.
|
·
Sekolah
kami membuat laporan kepada orangtua tidak secara rutin dan sistematis.
·
Sekolah
kami tidak melibatkan orangtua secara aktiif dalam kegiatan sekolah.
·
Sekolah
kami tidak melibatkan orangtua dalam
PR (Pekerjaan Rumah) peserta didik dan kegiatan tugas sekolah lainnya.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Hasil wawancara dengan peserta
didik
|
|
|
|
Hasil
wawancara dengan
orangtua
|
|
||
Hasil wawancara dengan guru
|
|
||
Laporan kegiatan sekolah
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
![]() |
5. Kompetensi Lulusan
|
|||
5.1.
Apakah peserta didik dapat mencapai
target akademis yang diharapkan?
|
|||
Spesifikasi
q
Hasil
belajar peserta didik sesuai dengan standar kompetensi lulusan
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke- 1
|
·
Semua
peserta didik menunjukkan kemajuan, percaya diri, dan memiliki harapan yang
tinggi dalam berprestasi.
·
Peserta
didik kami mengembangankan keterampilan berpikir logis, kritis, dan
analititis serta mengembangkan kreatifitas mereka.
·
Sekolah
kami sudah mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang sebelumnya
masih rendah/kurang.
·
Sekolah
kami memastikan kebutuhan peserta didik yang berkemampuan rendah dapat
terpenuhi secara efektif
|
·
Sebagian
besar (sekitar 90%) peserta didik menunjukkan kemajuan yang baik dalam
mencapai target yang ditetapkan dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.
·
Peserta
didik kami mampu menjadi pembelajar yang mandiri.
·
Peserta
didik kami memiliki rasa percaya diri dan
mampu mengekspresikan diri dan
mengungkapkan pendapat mereka.
|
·
Sebagian
kecil peserta didik telah menunjukkan prestasi belajar yang lebih baik, namun
tidak konsisten.
·
Kami
belum merumuskan dan mengupayakan target
belajar yang bisa dicapai bagi semua peserta didik agar mereka bisa
berhasil.
|
·
Hasil
belajar peserta didik masih rendah disebabkan oleh pemakaian program belajar yang kurang beragam.
·
Peserta
didik kurang memiliki motivasi belajar, rasa percaya diri serta semangat
belajar.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Daftar kemajuan yang dicapai peserta didik dalam keterampilan menulis,
membaca dan berhitung
|
|
|
|
Hasil Ujian Nasional/Sekolah
|
|
||
Hasil-hasil tes
|
|
||
Mutu
pekerjaan sekolah yang dihasilkan dalam bidang akademik
|
|
||
Hasil-hasil yang dicapai secara perorangan
atau bersama melalui lomba
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
5.2.
Apakah peserta didik dapat
mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat?
|
||||
Spesifikasi
q
Sekolah
mengembangkan kepribadian peserta didik.
q
Sekolah
mengembangkan keterampilan hidup.
q
Sekolah
mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan pemahaman atas sikap yang dapat
diterima.
|
||||
Indikator Pencapaian
|
||||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke- 1
|
|
·
Peserta
didik menerapkan ajaran agama dalam kehidupan mereka secara konsisten.
·
Peserta
didik berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan di sekolah dan di tengah
masyarakat luas. Mereka memiliki kemampuan secara pribadi dan sosial dan melakukan berbagai jenis kegiatan untuk
keberhasilan pribadi dalam ruang
lingkup yang lebih luas.
·
Potensi
dan minat peserta didik kami telah berkembang secara penuh melalui
partisipasi mereka dalam berbagai jenis kegiatan.
·
Peserta
didik kami memiliki kesempatan untuk mengembangkan rasa estetika dan kesehatan
fisik.
|
·
Peserta didik kami menerapkan ajaran agama dalam
kehidupan mereka
·
Peserta
didik kami menunjukkan sikap yang baik di sekolah dan di tengah masyarakat
luas. Mereka memahami tentang disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras,
dan perhatian kepada orang lain.
·
Sekolah
kami menyediakan beragam kegiatan pengembangan pribadi
|
·
Peserta
didik kami memiliki pengetahuan yang memadai mengenai agama mereka dan sudah
mulai berusaha menerapkannya.
·
Kami
menawarkan beberapa kegiatan ekstra kurikuler tetapi belum sesuai dengan
minat peserta didik.
|
·
Peserta
didik kami memiliki pengetahuan agama yang terbatas dan belum mampu
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
·
Kami
hanya menyediakan sedikit program pembelajaran dan belum bisa mengembangkan
keterampilan lain
·
Kami
belum bisa memberi kesempatan belajar bagi peserta didik yang dapat menjamin pencapaian potensi mereka secara
penuh.
|
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada
jenis bukti berikut)
|
Ringkasan
deskripsi sekolah menurut indikator
dan
berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Catatan pencapaian pengembangan pribadi dan sosial peserta didik
|
|
|
|
Catatan
/ Absensi Kehadiran peserta didik pada kegiatan ekstra kurikuler
|
|
||
Pencapaian prestasi olahraga
|
|
||
Catatan
mengenai program budaya
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
![]() |
6. Standar
Pengelolaan
|
|||
6.1
Apakah kinerja
pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan
visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak?
|
|||
Spesifikasi
·
Perencanaan
Program
q
Sekolah
merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan
pemangku kepentingan.
q
Rencana
kerja tahunan dijadikan dasar pengeloaan sekolah/madrasah yang menunjukkan
adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah
kami memiliki tim pengelolaan yang kuat, komite yang mendukung dan melibatkan
diri pada pada seluruh kegiatan untuk menjamin keterlaksanaan pelayanan
sekolah.
·
Pimpinan
sekolah kami mendorong evaluasi diri pendidik sehingga memperkuat rasa percaya diri dan keyakinan bahwa mereka
mampu melaksanakan tugas di dalam maupun di luar kelas
·
Kami
memiliki pemahaman bersama yang jelas dan baik untuk mewujudkan sekolah
sebagai lingkungan kerja yang mendukung
sehingga pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat
mewujudkan kebersamaan dan berbagi tanggung jawab untuk mewujudkan
keberhasilan peserta didik.
|
·
Sekolah
kami memiliki komite sekolah dan dewan guru yang aktif
·
Pimpinan
sekolah kami menunjukkan kesungguhan untuk memperbaiki pembelajaran dengan
melakukan kunjungan kelas, mengkaji model pembelajaran yang efektif, dan
memberikan umpan balik.
·
Sekolah
kami memiliki visi-misi yang jelas yang dirumuskan berdasarkan kesepakatan
pemangku kepentingan dan terfokus pada peningkatan mutu pendidikan.
|
·
Sekolah kami
menerapkan prinsip-prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
·
Komite
sekolah kami melakukan pertemuan secara teratur, namun kurang melibatkan diri
secara aktif dalam kepentingan sekolah.
·
Pimpinan sekolah kami belum melibatkan diri secara
memadai dalam kegiatan sekolah yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
peningkatan pembelajaran.
·
Visi dan misi sekolah kami tidak dirumuskan bersama dan
belum disebarluaskan.
|
·
Komite sekolah kami tidak berfungsi.
·
Pimpinan
sekolah kami tidak secara konsisten mendukung dan memberi tantangan dan arah
yang memadai dalam perumusan target bagi perbaikan kinerja sekolah.
·
Beberapa
tenaga kependidikan di sekolah kami tidak mendukung pengembangan meskipun
mereka ditugasi untuk melakukan perbaikan
·
Sekolah
kami belum sepenuhnya merumuskan visi dan misi.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Pernyataan
visi-misi sekolah
|
|
|
|
Dokumen
sosialisasi rumusan visi-misi kepada pemangku
kepentingan
|
|
||
Agenda/catatan
hasil pertemuan komite sekolah
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
|
6.2
Apakah ada tujuan dan rencana untuk perbaikan yang memadai?
|
|||
Spesifikasi
·
Perencanaan
Program
q
Sekolah
merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan
perbaikan serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pihak yang bekepentingan.
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah kami merumuskan tujuan berdasarkan hasil yang telah tercapai dan
target belajar peserta didik sejalan dengan prioritas daerah dan pusat.
·
Kepala sekolah kami memimpin dan mengelola sekolah secara
efektif dengan memprioritaskan sejumlah inisiatif dan mengkomunikasikannya
dengan baik.
·
Kami memiliki pengharapan yang jelas dan sikap positif
terhadap keberagaman dalam peningkatan dan perbaikan sekolah.
|
·
Sekolah kami memiliki rencana kerja yang jelas dan sesuai
untuk kelancaran pengelolaan sekolah
·
Tujuan dan rencana sekolah kami disosialisasikan kepada
pemangku kepentingan sehingga memahaminya dengan baik
·
Pemangku kepentingan terlibat dalam perencanaan
pengembangan sekolah serta menilai kemajuannya
|
·
Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan
umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester.
·
Para guru dan tenaga administrasi sekolah (TAS) sekolah kami tidak memiliki rasa
kepemilikan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan yang hendak sekolah
capai.
·
Pimpinan sekolah kami tidak mengkomunikasikan rencana
peningkatan dan perbaikan sekolah kepada pemangku kepentingan.
·
Pimpinan sekolah kami tidak melakukan evaluasi terhadap
upaya yang kami lakukan dan mengubah rencana sesuai dengan hasil evaluasi.
|
·
Tujuan sekolah kami tidak jelas dan tidak banyak terkait
dengan kegiatan utama sekolah.
·
Pimpinan sekolah kami tidak memperhatikan pengembangan
proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
·
Pimpinan sekolah kami tidak efektif dalam memperbaiki
mutu dan pendayagunaan sumber daya yang ada. .
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan
berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Tujuan dan RPS/RKS
|
|
|
|
Pendokumentasian
dan sosialisasi RPS/RKS
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
6.3
Apakah Rencana Pengembangan Sekolah/ Rencana Kerja
Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar?
|
|||
Spesifikasi
·
Perencanaan
Program
q
Rencana
Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah/madrasah
dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah
·
Supervisi
dan Penilaian
q Sekolah melakukan evaluasi
diri terhadap kinerja sekolah.
q Sekolah menetapkan prioritas
indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam
rangka pelaksanaan SNP
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Kami menilai dampak implementasi Rencana Pengembangan
Sekolah terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik.
·
Kami bekerja secara perorangan maupun bersama-sama untuk
meningkatkan kinerja sekolah dan prestasi belajar peserta didik secara
berkelanjutan.
·
Kami memiliki visi-misi yang jelas dan dibutuhkan
sehingga kepemimpinan sekolah kami siap menghadapi perubahan.
|
·
Prioritas-prioritas kegiatan di dalam Rencana
Pengembangan Sekolah telah menunjukkan dampak nyata terhadap prestasi belajar
peserta didik , kehadiran, kondisi keseharian peserta didik dan kondisi kerja
di sekolah kami.
·
Kami menggunakan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi
diri sebagai bahan penyusunan RPS/RKS dan mengutamakan kegiatan peningkatan
mutu pembelajaran.
·
Peningkatan kinerja sekolah memperhitungkan kemampuan yang dimiliki
untuk melakukan perbaikan dan perubahan.
|
·
Rencana pengembangan sekolah telah menunjukkan sejumlah
perbaikan dalam kinerja sekolah, namun belum terarah pada kegiatan
peningkatan hasil belajar peserta didik.
·
Kami merasa perlu untuk memperbaiki struktur dan tampilan
rencana pengembangan sekolah, sehingga menjadi jelas dan bermanfaat bagi
peningkatan kinerja sekolah.
·
Kami
cenderung mengutamakan
perbaikan system, fungsi, dan proses, dan tidak menaruh perhatian pada
peningkatan hasil belajar peserta didik.
|
·
Rencana kerja sekolah kami tidak terarah pada peningkatan
mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
·
Rencana pengembangan sekolah kami tidak didukung dengan
informasi yang didapat dari hasil evaluasi diri sekolah.
·
Sejumlah staf di sekolah kami tidak terbuka terhadap
perubahan, dan evaluasi diri belum menjadi tata kerja di sekolah kami.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon
beri tanda centang pada jenis bukti
berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan
berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Laporan evaluasi diri sekolah
|
|
|
|
Laporan
kemajuan dalam implementasi rencana pengembangan sekolah
|
|
||
Hasil wawancara dengan peserta didik
|
|
||
Hasil
wawancara dengan orangtua
|
|
||
Laporan guru kepada kepala sekolah mengenai
pencapaian mereka
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
6.4
Bagaimanakah cara pengumpulan dan penggunaan data yang
handal dan valid?
|
|||
Spesifikasi
q
Sekolah
mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan
q
Sekolah
menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses
q
Sekolah
menyediakan laporan dan data yang dibutuhkan oleh kabupaten/kota dan tingkatan lain dalam sistem
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah kami memiliki sistem pengumpulan dan penyimpanan
data yang efektif.
·
Sekolah kami menggunakan informasi untuk memetakan
tingkat pencapaian kinerja sekolah, bahan perumusan perencanaan, membangun
dukungan dan sumber daya kebijakan yang dapat meningkatkan pembelajaran dan
tingkat pencapaian sekolah.
·
Sekolah kami berbagi informasi mengenai perkembangan
peserta didik kepada orangtua mereka.
|
·
Sekolah kami memperbaharui data dan informasi secara
berkala.
·
Sekolah kami menganalisis semua data yang terhimpun
sebagai bahan penyusunan RKJM.
·
Sekolah kami mengirim data dan informasi secara berkala
ke kantor Dinas Pendidikan atau Kankemenag kabupaten/kota.
|
·
Sekolah kami mengumpulkan dan menyimpan berbagai jenis
data.
·
Sekolah kami tidak menggunakan data secara efektif untuk
memonitor, melaksanakan perbaikan, menentukan tolok ukur kinerja, dan
mengidentifikasi kecenderungan yang ada.
·
Sekolah kami tidak banyak
berbagi informasi antar sesama pegawai untuk memperluas pandangan
mengenai upaya yang dilakukan oleh sekolah.
|
·
Sekolah kami hanya melaksanakan pengumpulan data jika
diminta.
·
Pegawai kami hanya mendapatkan sedikit pelatihan atau
bahkan tidak pernah sama sekali mengenai interpretasi penggunaan sistem
informasi untuk merencanakan perbaikan.
·
Sekolah kami tidak memiliki sistem informasi yang efektif
sebagai sumber data yang dibutuhkan untuk meningkatkan hasil pembelajaran.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan
berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Informasi
dan data sekolah mutakhir
|
|
|
|
RPS/RKS
|
|
||
Catatan
Dinas Pendidikan atau Kandepag kabupaten/kota mengenai kegiatan dan pencapaian sekolah
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
6.5
Bagaimana cara memberikan dukungan dan kesempatan
pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan?
|
|||
Spesifikasi
·
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
q Sekolah meningkatkan kefektifan kinerja
pendidik dan tenaga kependidikandan pengembangan profesi pendidik dan tenaga
kependidikan
·
Supervisi dan Evaluasi
q Supevisi dan evaluasi pelaksanaan tugas pendidik dan tenaga kependidikan dan kesesuaian dengan standar nasional
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah mendukung dan menghargai prestasi pendidik dan
tenaga kependidikan serta mengkomunikasikan keberhasilan dan upaya terbaik
yang telah dilakukan.
·
Pendidik dan tenaga kependidikan sekolah kami mendapatkan
informasi dan dukungan materi untuk pengembangan profesi.
·
Kami menyikapi dan memonitor masalah kesetaraan dan
keadilan di sekolah secara sistematis.
|
·
Pendidik bermotivasi tinggi dan mendapat pengakuan atas
prestasi yang diraihnya.
·
Pendidik sekolah kami mendapatkan peluang untuk
mengembangkan profesi yang relevan.
·
Kepala sekolah melakukan penilaian kinerja guru dengan
prosedur yang jelas.
|
·
Sebagian (sekitar 40%) pendidik dan tenaga kependidikan
merasa kurang mendapatkan penghargaan yang memadai serta kurang termotivasi
oleh pimpinan sekolah.
·
Pendidik sekolah kami kurang mendapatkan kesempatan
terhadap pengembangan profesinya yang sesuai.
·
Sekolah kami belum melakukan penilaian kinerja pendidik
dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan
|
·
Banyak pendidik dan tenaga kependidikan sekolah kami yang
merasa tidak ada pengakuan dan penghargaan atas prestasi sehingga mereka
tidak termotivasi.
·
Pimpinan sekolah tidak mendorong pendidik dan tenaga
kependidikan mengembangkan profesi karena pimpinan sekolah khawatir pendidik
dean tenaga kependidikan tidak berkosentrasi pada pekerjaannya.
·
Pihak pimpinan tidak memberikan teguran kepada pegawai
sesuai kebutuhan.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon
beri tanda centang pada jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan
berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Catatan
penilaian tahunan guru dan pegawai lain oleh kepala sekolah
|
|
|
|
Hasil
wawancara guru
|
|
||
Hasil
observasi
|
|
||
Daftar
nilai peserta didik
|
|
||
Rencana
perbaikan dan pengembangan guru dari waktu ke waktu
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
6.6
Bagaimana cara masyarakat mengambil bagian dalam
kehidupan sekolah?
|
|||
Spesifikasi
q
Warga
sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan
akademis dan nonakademis.
q
Sekolah
melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis.
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Anggota masyarakat yang tergabung dalam komite sekolah,
berpartisipasi aktif mengkaji kebutuhan, memperluas pengalaman peserta didik dan
memberikan dukungan untuk mengurangi hambatan dalam belajar.
·
Masyarakat di lingkungan sekolah termasuk anggota
masyarakat yang kurang mampu dan pelaku industri di daerah kami memberikan
tanggapan positif atas laporan mutu pendidikan yang kami berikan, seperti
meningkatnya motivasi peserta didik dan keluarga melibatkan diri pada kegiatan
sekolah.
·
Sekolah kami melibatkan perorangan, keluarga dan kelompok
masyarakat dalam berbagai kegiatan dan dalam pembuatan keputusan yang
mempengaruhi masyarakat.
|
·
Kami menghargai dan mempertimbangkan pandangan
masyarakat, merespon keluhan masyarakat dan menghargai keterlibatannya dalam
meniingkatkan reputasi kehidupan
sekolah.
·
Masyarakat menilai sekolah kami relevan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat daerah.
·
Sekolah kami melibatkan masyarakat dalam kegiatan
sekolah.
|
·
Anggota masyarakat di luar komite sekolah, tidak
berpartisipasi aktif di sekolah dan kami tidak mendorong mereka secara
proaktif
·
Komite sekolah kami cukup aktif membantu kegiatan sekolah.
|
·
Sekolah kami tidak banyak berkomunikasi dengan masyarakat
setempat, tidak memberikan perhatian
terhadap kepentingan masyarakat atau meminta masukan mengenai upaya untuk
perbaikan sekolah dan kurang mendorong
mereka agar lebih terlibat secara aktif.
·
Komite sekolah kami tidak aktif dan tidak banyak membantu
kegiatan sekolah.
|
Bukti-bukti fisik
sekolah
(Mohon
beri tanda centang pada jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Catatan
mengenai dukungan komite sekolah
|
|
|
|
Tingkat
pendaftaran peserta didik
|
|
||
Hasil
wawancara dengan perwakilan masyarakat setempat
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
![]() |
7. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
|
|||
7.1
Apakah pemenuhan
jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai?
|
|||
Spesifikasi
q Jumlah dan kualifikasi pendidik
dan tenaga kependidikan memenuhi standar
q Pendidik dan tenaga kependidikan
memenuhi standar kompetensi
|
|||
Indikator
Pencapaian
|
|||
Tingkat
ke-4
|
Tingkat
ke-3
|
Tingkat
ke-2
|
Tingkat
ke-1
|
·
Sekolah kami memiliki pendidik dan tenaga kependidikan
dengan jumlah, kualifikasi, dan kompetensi yang memadai untuk memberikan
pengalaman belajar dengan kualitas tinggi bagi semua peserta didik, termasuk
peserta didik yang mempunyai kebutuhan khusus.
·
Kualifikasi dan
kompetensi semua pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah kami sudah
melebihi ketentuan yang ditetapkan dalam standar.
|
·
Sekolah kami memiliki jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan dalam standar.
·
Sekolah kami mempunyai tenaga pendidik yang cukup untuk
menangani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
·
Guru guru disekolah kami memliki dedikasi dan integritas
yang tinggi terhadap pekerjaannya.
|
·
Tingkat keahlian mengajar pendidik memungkinkan
tercakupnya sebagian besar tuntutan kurikulum, tetapi masih ada kesenjangan
dibidang keahlian tertentu.
·
Beberapa pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah kami
tidak memiliki kualifikasi minimum yang dipersyaratkan.
·
Setiap guru tetap kami telah bekerja sesuai dengan
ketentuan standar pelayanan minimal (SPM).
·
Sekolah kami menyelenggarakan proses pembelajaran selama
34 minggu pertahun dengan kegiatan tatap muka sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
|
·
Sekolah kami tidak memiliki jumlah pendidik dan tenaga
kependidikan seperti yang dipersyaratkan dalam standar nasional pendidikan.
·
Sebagian besar pendidik di sekolah kami tidak memenuhi
kualifikasi minimum.
|
Bukti-bukti
fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis bukti berikut)
|
Ringkasan
deskripsi sekolah menurut indikator
dan berdasarkan bukti
|
Tingkat
yang dicapai
|
|
Jumlah dan kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan
|
|
|
|
Beban mengajar guru
|
|
||
Laporan kepala sekolah mengenai supervisi guru
|
|
||
Penilaian terhadap pendidik dan tenaga kependidikan
|
|
||
Bukti fisik lainnya
(tuliskan)
|
![]() |
8. Standar Pembiayaan
|
|||
8.1 .
Bagaimana sekolah mengelola keuangan?
|
|||
Spesifikasi:
Ÿ Pengelolaan keuangan sekolah
q Anggaran sekolah dirumuskan
merujuk Peraturan Pemerintah,
pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota
q Pengelolaan keuangan sekolah
transparan, efisien, dan akuntabel.
q Sekolah membuat pelaporan
keuangan kepada Pemerintah dan pemangku kepentingan.
|
|||
Indikator
Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat
ke-1
|
·
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada peraturan pemerintah dengan melibatkan
partisipasi komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait.
·
Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan
penggunaan keuangan secara berkala dan menyeluruh kepada Pemerintah dan
pemangku kepentingan.
|
·
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah dan dikomunikasikan kepada komite sekolah
dan pemangku kepentingan yang terkait.
·
Sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pendapatan dan
penggunaan keuangan secara periodik kepada Pemerintah dan pemangku
kepentingan.
|
·
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) merujuk pada Peraturan Pemerintah.
·
Sekolah membuat laporan
pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan keuangan kepada Pemerintah
dan pemangku kepentingan, tetapi masih perlu dilakukan secara rutin dan
proses yang transparan.
|
·
Perumusan rancangan anggaran biaya pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) belum sepenuhnya merujuk pada Peraturan Pemerintah,
pemerintahan provinsi, dan pemerintahan kabupaten/kota.
·
Sekolah belum membuat laporan pertanggungjawaban
pendapatan dan penggunaan keuangan kepada Pemerintah dan pemangku
kepentingan.
|
Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada
jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
RAPBS
jangka panjang, menengah, dan tahunan
|
|
|
|
Laporan
pertanggungjawaban pendapatan dan penggunaan
keuangan sekolah kepada pemerintah dan pemangku kepentingan.
|
|
||
Pembukuan keuangan sekolah
|
|
||
Wawancara dengan komite sekolah dan pemangku kepentingan yang terkait
|
|
||
Catatan hasil pertemuan dengan komite sekolah dan pemangku kepentigan
yang terkait.
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
8.2 . Upaya apakah yang telah
dilaksanakan oleh sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan
lainnya?
|
|||
Spesifikasi:
q Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana
dengan inisiatifnya sendiri
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat
ke-1
|
·
Sekolah kami kreatif menggali berbagai sumber untuk
mendapatkan pendapatan tambahan.
·
Kami telah membangun jaringan kerja yang kuat dengan
pemilik usaha dan industri setempat dan pemangku kepentingan lainnya yang
membantu sekolah kami dalam hal pembiayaan.
·
Kami melanjutkan hubungan dengan alumni kami dan
menggunakan mereka sebagai sumber pendanaan dan bantuan lainnya.
|
·
Sekolah kami mendapatkan pembiayaan tambahan melalui pemanfaatan
sarana dan prasarana sekolah.
·
Kami telah mengembangkan hubungan kerja sama dengan
pemangku kepentingan, khususnya orangtua yang mampu untuk membantu sekolah
kami.
·
Kami akan melanjutkan hubungan dengan alumni dan mereka
membantu upaya kami walaupun bukan dalam hal pembiayaan.
|
·
Kami berencana untuk memperluas penggunaan sumber daya
dan prasarana sekolah untuk mendapatkan pembiayaan tambahan tetapi kami belum
mengimplementasikannya.
·
Hubungan kami dengan pemangku kepentingan harus
dikembangkan lebih lanjut agar mendapatkan bantuan keuangan dari mereka.
·
Kami menyimpan catatan alumni dan sebagian dari mereka
membantu sekolah tetapi bukan dalam hal pembiayaan
|
·
Kami belum mempertimbangkan penggunaan sumber daya atau
prasarana sekolah untuk mencari sumber pembiayaan tambahan.
·
Kami belum memiliki hubungan yang kuat dengan dunia usaha
dan industri setempat.
·
Kami tidak menyimpan catatan alumni sekolah kami.
|
Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada
jenis bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi
sekolah menurut indikator dan
berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
RAPBS
jangka panjang, menengah, dan tahunan
|
|
|
|
Catatan
alumni
|
|
||
Catatan
hasil pertemuan dengan pemangku kepentigan yang terkait
|
|
||
Catatan
pendapatan dari semua sumber
|
|
||
Wawancara
dengan komite sekolah dan pemangku kepentigan yang terkait
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
|
8.3.
Bagaimana cara sekolah menjamin kesetaraan akses?
|
|||
Spesifikasi:
q Sumbangan orangtua siswa sekolah ditentukan berdasarkan
kemampuan ekonomi orangtua
q Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa
kurang mampu di bidang ekonomi
|
|||
Indikator Pencapaian
|
|||
Tingkat ke-4
|
Tingkat ke-3
|
Tingkat ke-2
|
Tingkat ke-1
|
·
Sekolah kami melayani anak usia sekolah dari berbagai
tingkatan sosial masyarakat sekitar, termasuk anak dengan kebutuhan
khusus
·
Kami mematuhi
standar mengenai biaya sumbangan orangtua dan subsidi silang
pembiayaan dan juga memiliki alokasi persentasi untuk memberikan tempat bagi
anak yang sangat miskin
|
·
Kami mendorong keterlibatan semua golongan siswa (program
inklusif) dan mempromosikan kesetaraan akses bagi semua peserta didik
·
Kami merumuskan besarnya sumbangan orangtua berdasarkan
kemampuan ekonomi orangtua dan menerapkan prinsip subsidi silang.
|
·
Beberapa kelompok dari masyarakat setempat tidak terwakili
dalam populasi peserta didik di sekolah kami
·
Sumbangan orangtua dirumuskan berdasarkan kemampuan
ekonomi orangtua peserta didik, tetapi sekolah tidak menerapkan subsidi
silang dalam membiayai program kegiatan peserta didik.
|
·
Kesetaraan kesempatan peserta didik bukan bagian penting
dari apa yang sekolah kami lakukan
·
Sumbangan orangtua dan biaya kegiatan sekolah lainnya
ditentukan sama untuk semua peserta didik dengan tidak mempertimbangkan
kemampuan ekonomi orangtua.
|
Bukti-bukti fisik sekolah
(Mohon beri tanda centang pada jenis
bukti berikut)
|
Ringkasan deskripsi sekolah
menurut indikator
dan berdasarkan bukti
|
Tingkat yang dicapai
|
|
Angka peserta didik yang masuk
dan keluar
|
|
|
|
Wawancara dengan peserta didik
|
|
||
Wawancara dengan orangtua
|
|
||
Wawancara dengan yang mewakili masyarakat
|
|
||
Wawancara perwakilan masyarakat daerah
|
|
||
Catatan SPP yang dibayarkan
|
|
||
Tingkat putus sekolah
|
|
||
Bukti fisik lainnya (tuliskan)
|
¿Selesai
No comments:
Post a Comment