Saturday, December 12, 2015

INDIKATOR BERPIKIR KRITIS

INDIKATOR KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS
 MENURUT ENNIS

No
Kelompok
Indikator
Sub indikator
1
Memberikan penjelasan sederhana
Memfokuskan pertanyaan
  • Mengidentifikasi atau merumuskan pertanyaan
  • Mengidentifikasi atau merumuskan kriteria untuk mempertimbangkan kemungkinan jawaban
  • Menjaga kondisi berpikir
Menganalisis argumen
  • Mengidentifikasi kesimpulan
  • Mengidentifikasi kalimat-kalimat pertanyaan
  • Mengidentifikasi kalimat-kalimat bukan pertanyaan
  • Mengidentifikasi dan menangani suatu ketidaktepatan
  • Melihat struktur dari suatu argumen
  • Membuat ringkasan
Bertanya dan menjawab pertanyaan
  • Memberikan penjelasan
sederhana
  • Menyebutkan contoh
2
Membangun keterampilan dasar
Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak
  • Mempertimbangkan keahlian
  • Mempertimbangkan kemenarikan konflik
  • Mempertimbangkan kesesuaian sumber
  • Mempertimbangkan reputasi
  • Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat
  • Mempertimbangkan risiko untuk reputasi
  • Kemampuan untuk memberikan alasan
  • Kebiasaan berhati-hati
Mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi
  • Melibatkan sedikit dugaan
  • Menggunakan waktu yang singkat antara observasi dan laporan
  • Melaporkan hasil observasi
  • Merekam hasil observasi
  • Menggunakan bukti-bukti yang benar
  • Menggunakan akses yang baik
  • Menggunakan teknologi
  • Mempertanggungjawabkan hasil observasi
3
Menyimpulkan
Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi
  • Siklus logika Euler
  • Mengkondisikan logika
  • Menyatakan tafsiran
Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi
  • Mengemukakan hal yang umum
  • Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis
  • mengemukakan hipotesis
  • merancang eksperimen
  • menarik kesimpulan sesuai fakta
  • menarik kesimpulan dari hasil menyelidiki
Membuat dan menentukan hasil pertimbangan
  • Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan latar belakang fakta-fakta
  • Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan akibat
  • Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan penerapan fakta
  • Membuat dan menentukan hasil pertimbangan keseimbangan dan masalah
4
Memberikan penjelasan lanjut
Mendefinisikan istilah danmempertimbangkan suatu definisi
  • Membuat bentuk definisi
  • Strategi membuat definisi
  • bertindak dengan memberikan penjelasan lanjut
  • mengidentifikasi dan menangani ketidakbenaran yg disengaja
  • Membuat isi definisi
Mengidentifikasi asumsi-asumsi
  • Penjelasan bukan pernyataan
  • Mengonstruksi argumen
5
Mengatur strategi dan taktik
Menentukan suatu tindakan
  • Mengungkap masalah
  • Memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin
  • Merumuskan solusi alternatif
  • Menentukan tindakan sementara
  • Mengulang kembali
  • Mengamati penerapannya
Berinteraksi dengan orang lain
  • Menggunakan argumen
  • Menggunakan strategi logika
  • Menggunakan strategi retorika
  • Menunjukkan posisi, orasi, atau tulisan

2. Berpikir Kritis
Menurut Ennis (dalam Hassoubah, 2004), berpikir kritis adalah berpikir secara
beralasan dan reflektif dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang
harus dipercayai atau  dilakukan. Oleh karena itu, indikator kemampuan berpikir kritis
dapat diturunkan dari aktivitas kritis siswa sebagai berikut :
(1).   Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan.
(2).   Mencari alasan.
(3).   Berusaha mengetahui informasi dengan baik.
(4).   Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
(5).   Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan.
(6).   Berusaha tetap relevan dengan ide utama.
(7).   Mengingat kepentingan yang asli dan mendasar.
(8).   Mencari alternatif.
(9).   Bersikap dan berpikir terbuka.
(10).  Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk melakukan sesuatu.
(11).  Mencari penjelasan sebanyak mungkin apabila memungkinkan.
(12).  Bersikap secara  sistimatis  dan  teratur dengan bagian-bagian  dari keseluruhan masalah.

Indikator kemampuan berpikir kritis yang diturunkan dari aktivitas kritis no.  1
adalah  mampu merumuskan pokok-pokok permasalahan. Indikator yang diturunkan dari
aktivitas kritis no. 3, 4, dan 7 adalah mampu mengungkap fakta yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan suatu masalah.  Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 2, 6, dan
12 adalah mampu memilih argumen  logis, relevan dan akurat. Indikator yang diturunkan
dari aktivitas kritis no. 8 dan 10, dan 11 adalah mampu mendeteksi bias berdasarkan pada
sudut pandang yang berbeda. Indikator yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 5 dan 9
adalah mampu menentukan akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu
keputusan.

Beyer (dalam Hassoubah, 2004) mengatakan bahwa keterampilan berpikir kritis
meliputi beberapa kemampuan sebagai berikut :
(1)  Menentukan kredibilitas suatu sumber.
(2).   Membedakan antara yang relevan dari yang tidak relevan.
(3).   Membedakan fakta dari penilaian.
(4).  Mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan.
(5).   Mengidentifikasi bias yang ada.
(6).   Mengidentifikasi sudut pandang.
(7).  Mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung pengakuan.

Sementara itu Ellis (dalam Rosyada, 2004) mengemukakan bahwa
keterampilan berpikir kritis meliputi kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
(1).   Mampu membedakan antara fakta yang bisa diverifikasi dengan tuntutan nilai.
(2).  Mampu membedakan antara informasi, alasan, dan tuntutan-tuntutan  yang  relevan
dengan yang tidak relevan.
(3).  Mampu menetapkan fakta yang akurat.
(4).   Mampu menetapkan sumber yang memiliki kredibilitas.
(5).  Mampu mengidentifikasi tuntutan dan argumen-argumen yang ambiguistik.
(6).   Mampu mengidentifikasi asumsi-asumsi yang tidak diungkapkan.
(7).  Mampu menditeksi bias.
(8).   Mampu mengidentifikasi logika-logika yang keliru.
(9).   Mampu mengenali logika yang tidak konsisten.
(10).   Mampu menetapkan argumentasi atau tuntutan yang paling kuat.
Nickerson (dalam Schfersman,1991) seorang ahli dalam  berpikir  kritis
menyampaikan ciri-ciri orang yang berpikir kritis dalam hal pengetahuan, kemampuan,
sikap, dan kebiasaan dalam bertindak sebagai berikut:
(1).  Menggunakan fakta-fakta secara mahir dan jujur.
(2).  Mengorganisasi pikiran dan mengartikulasikannya dengan jelas, logis atau masuk
akal.
(3).  Membedakan antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang valid dengan
logika yang tidak valid.
(4).  Mengidentifikasi kecukupan data.
(5).  Memahami perbedaan antara penalaran dan rasionalisasi.
(6).  Mencoba untuk  mengantisipasi  kemungkinan  konsekuensi  dari berbagai
kegiatan.
(7).  Memahami ide sesuai dengan tingkat keyakinannya.
(8).  Melihat similiritas dan analogi secara tidak dangkal.
(9).  Dapat belajar secara independen dan mempunyai perhatian yang tak kunjung
hilang dalam bekerjanya.
(10).  Menerapkan teknik problem solving dalam domain lain dari yang sudah
dipelajarinya.
(11).  Dapat menyusun representasi masalah secara informal ke dalam cara formal seperti
matematika dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.
(12).  Dapat menyatakan suatu argumen verbal yang tidak relevan dan mengungkapkan
argumen yang esensial.
(13).  Mempertanyakan suatu pandangan dan  mempertanyakan  implikasi  dari suatu
pandangan.
(14).  Sensitif terhadap perbedaan antara validitas dan intensitas dari suatu kepercayaan
dengan validitas dan intensitas yang dipegangnya.
(15).  Menyadari bahwa fakta dan pemahaman seseorang selalu terbatas, banyak fakta yang
harus dijelaskan dengan sikap non inquiri.
(16).  Mengenali kemungkinan keliru dari suatu pendapat, kemungkinan bias dalam
pendapat, dan mengenali bahaya dari pembobotan fakta menurut pilihan pribadi.
Selain itu, Gokhale (1995) dalam penelitiannya yang berjudul Collaborative Learning
Enhances Critical Thinking  menyatakan bahwa yang dimaksud dengan soal berpikir
kritis adalah soal yang melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi dari suatu konsep.
Cotton (1991), menyatakan bahwa berpikir kritis disebut juga berpikir logis dan berpikir
analitis. Selanjutnya menurut Langrehr (2006), untuk melatih berpikir kritis siswa harus
didorong untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal sebagai
berikut : (1) Menentukan konsekuensi dari suatu keputusan atau suatu kejadian; (2)
Mengidentifikasi asumsi yang digunakan dalam suatu pernyataan; (3) Merumuskan pokok-popok permasalahan; (4) Menemukan adanya bias berdasarkan pada sudut pandang yang
berbeda; (5) Mengungkapkan penyebab suatu kejadian; (6) Memilih fakor-faktor yang
mendukung terhadap suatu keputusan
Berdasarkan  pada  uraian-uraian  yang telah dikemukakan  dirumuskan pengertian
kemampuan berpikir kritis matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Kemampuan berpikir kritis mencakup: (1) Kemampuan mengidentifikasi asumsi yang
diberikan; (2) Kemampuan merumuskan pokok-pokok permasalahan; (3) Kemampuan
menentukan akibat dari suatu ketentuan yang diambil; (4) Kemampuan mendeteksi adanya
bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda; (5) Kemampuan mengungkap
data/definisi/teorema dalam menyelesaikan masalah; (6) Kemampuan mengevaluasi
argumen yang relevan dalam penyelesaian suatu masalah.
(a).   Contoh soal yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan mengidentifikasi
asumsi yang diberikan :
Andaikan a > 0, b > 0, dan c < 2.  Data yang diketahui manakah yang tidak
digunakan ketika menunjukkan bahwa grafik fungsi kuadrat f(x) = ax
2
+ bx + c
selalu memotong garis y = 2 ? Mengapa ?
(b).  Contoh soal yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan merumuskan
pokok-pokok permasalahan :
Dalam persegipanjang ABCD, AB = 8 cm dan BC = 6 cm akan dibentuk  segiempat
ABQP, P pada CD, Q pada BC dan CQ = CP.
Kalian harus meletakkan titik P dan Q sehingga diperoleh luas ABQP paling besar.
Apakah masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk model matematika yang
paling sederhana ! Tentukan panjang CP !
(c).  Contoh soal yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan menentukan akibat
dari suatu ketentuan yang diambil :
Sifat-sifat apa yang akan terjadi jika fungsi kuadrat dirumuskan  oleh  f(x) = ax
2
+ bx
+ c, a + b = 0 ? Mengapa ?
(d).  Contoh soal yang dapat digunakan untuk  mengukur  kemampuan mendeteksi adanya
bias berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda :
Setujukah anda dengan pernyataan di bawah ini ? Mengapa ?
Melalui tiga buah titik berlainan yang tidak segaris tidak dapat dibentuk tepat sebuah
fungsi kuadrat.
(e).  Contoh soal yang dapat digunakan  untuk  mengukur  kemampuan  mengungkap
data/konsep/definisi/teorema dalam menyelesaikan suatu masalah:
Tentukan jarak dari titik  (1,1) ke garis 3x + 4y + 3 = 0 dengan menggunakan konsep
fungsi kuadrat !
(f).  Contoh soal yang dapat digunakan  untuk mengukur kemampuan mengevaluasi
argumen yang relevan dalam penyelesaian masalah :
Tunjukkan bahwa syarat supaya grafik fungsi kuadrat f(x) = ax
2
+ bx + c, a > 0 selalu
memotong garis y = 1 adalah c   1 !







No comments:

Post a Comment