|
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah
penelitian deskripsi
yaitu jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan
sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti[1].
Penelitian ini menggambarkan penerapan penggunaan media benda kongkrit dalam
upaya peningkatan hasil belajar matematika.
Metode yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelasnya[2]. Metode
ini penuis gunakan untuk memperbaiki praktek pembelajaran tematik sehingga
hasil pembelajaran dapat meningkat yang dilakukan melalui 2 (dua)
siklus secara berkelanjutan. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu: merencanakan (planing),
melakukan tindakan (acting),
mengamati (observing), dan refleksi (reflecting). Hasil
refleksi pada akhir siklus akan digunakan sebagai pertimbangan untuk merevisi
siklus berikutnya jika ternyata hasil yang diperoleh belum berhasil memecahkan
masalah. Pelaksanaan tindakan
terintegrasi melalui proses pembelajaran.
Prosedur penelitian merupakan rencana atau
rancangan yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai ancer-ancer kegiatan
yang dilaksanakan. Model penelitian tindakan yang penulis yang penulis
rencanakan mengacu kepada pendapat Suharsimi Arikunto yang terdiri dari empat
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun tahapan
tersebut digambarkan pada gambar berikut ini:[3]
Perencanaan
|
SIKLUS I
|
SIKLUS II
|
Refleksi
|
Pengamatan
|
Pengamatan
|
?
|
Pelaksanaan
|
Refleksi
|
Pelaksanaan
|
Perencanaan
|
Gambar 1 : Siklus Penelitian
Tindakan Kelas
Kegiatan yang dilakukan setiap tahap dalam
penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Tahap
Persiapan Penelitian (Planing)
Pada tahap ini dilakukan apa saja yang akan direncanakan untuk mengatasi
masalah yang ada di sekolah berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara awal. Dengan melihat kondisi siswa dan permasalahan yang ada di kelas, maka diputuskan
penggunaan metode sosiodrama yang diyakini mampu
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas III Kompetensi
Dasar Melakukan Kerjasama di lingkungan rumah, sekolah dan desa.
Hal yang akan dilakukan dalam perencanaan adalah sebagai berikut:
a.
Menetapkan waktu pelaksanaan
penelitian tindakan kelas. Penelitian diadakan sesuai
jadwal pembelajaran
tematik yang ada di kelas III MI Cokroaminoto Pingit
Rakit Banjarnegara.
b.
Membuat skenario pembelajaran, mulai dari rencana pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menetapkan materi pembelajaran, metode pembelajaran, menyiapkan instrumen penelitian serta lembar jawaban atas instrumen
tersebut.
c.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sesuai dengan
Imlementasi Permandiknas 41/2007 tentang Standar Proses yang pada KBM nya menggunakan metode yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat
meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pelaksanaan Pembelajaran
pada Kegiatan Belajar Mengajar tersebut terdiri dari:
1)
Pendahuluan/apersepsi
2)
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi yaitu serangkaian kegiatan pembelajaran yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencaritemukan berbagai
informasi, pemecahan masalah, dan inovasi.
b.
Elaborasi yaitu serangkaian kegiatan pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri melalui berbagai kegiatan dan karya yang
bermakna.
c.
Konfirmasi yaitu serangkaian kegiatan pembelajaran yang
memberi kesempatan bagi peserta didik untuk dinilai, diberi penguatan dan
diperbaiki secara terus-menerus.
3)
Kegiatan Penutup.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian (Acting)
Tahap ke-2 dari Penelitian Tindakan Kelas adalah pelaksanaan (action), yang diimplementasikan atau
penerapan isi rencana tindakan kelas yang diteliti. Dalam tahap ke-2 ini
pelaksana (guru peneliti) berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam
rencana tindakan, tetapi juga berlaku wajar, tidak kaku dan dibuat-buat. Karena
dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dan perencanaan akan menjadi
bahan perhatian.
3.
Pengamatan
Tindakan (Observing)
Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan.
Obeservasi terhadap proses tindakan yang dilaksanakan untuk mendokumentasikan
pengaruh tindakan yang berorientasi pada masa yang akan datang, dalam hal ini
adalah kegiatan selanjutnya, serta digunakan sebagai dasar untuk kegiatan
refleksi yang lebih kritis. Pengamatan dilakukan terhadap proses kegiatan belajar
mengajar menggunakan lembar observasi untuk guru dan siswa.
Data yang dikumpulkan berupa data tentang proses
perubahan kinerja pembelajaran akibat implementasi tindakan dan
hasil kegiatan pembelajaran setelah pelaksanaan. Hal
tersebut, semua dicatat dalam kegiatan observasi yang terencana secara
fleksibel dan terbuka. Untuk mengetahui apakah proses
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan skenario yang telah disusun bersama,
perlu dilakukan evaluasi. Selain itu
juga bertujuan untuk mengetahui tingkat ketercapaian sasaran pembelajaran yang
diharapkan.
4. Refleksi (Reflecting)
Berdasarkan
hasil observasi dan hasil tes, dilakukan analisis dan refleksi. Pada siklus
pertama, kemungkinan hasilnya belum sesuai dengan indikator yang diinginkan.
Untuk itu perlu dilakukan analisis dan refleksi. Hasil analisis dan refleksi
pada siklus pertama digunakan untuk menyusun rencana tindakan pada siklus
kedua. Pada siklus kedua juga dilakukan analisis dan refleksi. Pada siklus kedua kemungkinan hasilnya belum
sesuai dengan indikator yang diinginkan. Untuk itu perlu disusun rencana
tindakan pada siklus ketiga berdasarkan hasil analisis dan refleksi siklus
kedua.
Refleksi merupakan bagian
yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil
yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang telah dilakukan. Refleksi
dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum terjadi, apa
yang dihasilkan, mengapa hal tersebut terjadi demikian dan apa langkah
selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya
dalam upaya untuk menghasilkan pelaksanaan.
Setelah diketahuai nilai
masing-masing kemudian dianalisis mengunakan rumus sebagai berikut :
a.
Mean untuk mengetahuai nilai rata-rata.
b.
Median untuk mengetahuai nilai tengah.
c.
Modus untuk
mengetahuai nilai yang terbanyak muncul.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Tempat
Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di MI Cokroaminoto Pingit Rakit Banjarnegara
dengan alasan:
a.
Pembelajaran
tematik di MI Cokroaminoto Pingit Rakit Banjarnegara telah berjalan dengan baik namun masih ada
kendala rendahnya prestasi
belajar siswa.
b. Tempat
kerja peneliti yakni pada MI Cokroaminoto Pingit Rakit Banjarnegara.
2.
Waktu
Penelitian
Peneltian
ini dilaksanakan selama 1 bulan
yakni bulan September Sampai dengan Oktober 2014.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data[4]. Alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Tes
Tes digunakan sebagai alat pengumpul data
peneltian yang berupa tes pra tindakan, tes pada akhir setiap siklus dengan
mengguanakan pilihan ganda dan isian singkat.
2.
Lembar
Observasi
Lembar observasi digunakan peneliti untuk mengamati tingkat keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini
diperoleh dari sumber data dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini
merupakan informan data, yaitu sumber
darimana data dapat diperoleh.[5] Adapun Subjek dalam penelitian ini
difokuskan kepada guru, siswa dan media pembelajaran di kelas III MI Cokroaminoto Pingit Rakit Banjarnegara dan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1.
Metode Observasi
Sutrisno Hadi
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya
yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.[6] Observasi
dilakukan untuk mengetahui keberadaan MI
Cokroaminoto Pingit dan untuk mengetahui proses pembelajaran secara langsung untuk mengumpulkan informasi atau data prestasi
Hasil belajar siswa kelas III MI Cokroaminoto Pingit Rakit Banjarnegara
2. Metode Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah mencari data-data mengenali hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan sebagainya.[7] Metode
ini penulis gunakan untuk mencari data prestasi belajar siswa.
3.
Tes
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data hasil tes berupa pra tindakan dan tes pada akhir setiap siklus
dengan menggunakan tes isian singkat.
E. Tekhnik Analisis Data
1.
Data hasil dalam proses pembelajaran pada penelitian ini yang diperoleh
melalui observasi (unjuk kerja dan sikap siswa) dianalisis dengan analisis
kuantitatif. Persentase keberhasilan menggunakan konversi standar 100 (Sutrisno
Hadi, 1989) yaitu :
90% - 100% = baik
sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
60%
- 69% = kurang
kurang dari 59% = kurang
sekali
Lembar pengamatan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑ Nilai
perolehan
|
∑ Skor maksimal
|
2. Data hasil tes secara tertulis dianalisis dengan
rumus :
∑ Nilai yang
diperoleh seluruh siswa
|
a.
∑ Siswa
|
b. Ketuntasan Belajar = Indikator
ketuntasan belajar menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan dalam Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah 65.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan
dalam penelitian ini adalah standar ketuntasan yang harus dimiliki siswa yaitu
memperoleh nilai minimal 6,50 pada mata pelejaran IPS. Sedangkan secara umum
siswa dapat berhasil meningkat belajarnya apabila prosentase minimal 80% dari
jumlah 29 siswa yaitu 24 siswa memperoleh nilai 6,50.
[1]
Rony Kontur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta:
Penerbit PPM, 2007), hlm. 89.
[2]
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), hlm. 58.
[3] Ibid.,
hlm. 16.
[4]
Rony Kontur ….., hlm. 159.
[5] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 254.
[6]
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, Alfabeta, Bandung, 2006, hal. 96
No comments:
Post a Comment