Monday, November 9, 2015

TUGAS MATA KULIAH PDGK 4302 – Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL
TUTORIAL KE : 1 (SATU)

Kode dan Nama Mata Kuliah             :  PDGK 4302Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Pokok Bahasan                                       :  Hakikat PKR
                                                               Model Pengelolaan dan PKR
                                                               Pengorganisasian Kelas
   Lingkungan sebagai sumber belajar
Nama Pengembang                           : Supriyadi, S.Pd., MM.Pd
Masa Registrasi                                  : 2015.2
Rentang Skor                                      : 10-100
Sumber Materi                                    : Modul 1 s.d 4

KOMPETENSI KHUSUS

1.    Mahasiswa dapat menjelaskan model PKR
2.    Mahasiswa dapat mendeskripsikan lingkungan sebagai sumber belajar dalam PKR


NO
PERTANYAAN
SKOR
1
Kemukakan berbagai model pengelolaan Pembelajaran Kelas Rangkap dan berikan penjelasan untuk setiap model itu !
10
2
Kiat apa yang anda akan lakukan sehubungan dengan model PKR-333, tetapi semua murid tidak dapat tertampung dalam satu ruang kelas ?
10
3
Interaksi yang bagaimana sajakah yang dapat dipandang sebagai model interaksi yang baik dalam Pembelajaran Kelas Rangkap ?
30
4
Dalam memanfaatkan ruang kelas dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar: Jelaskan apa saja yang membedakan Pembelajaran Kelas Rangkap dengan pembelajaran kelas biasa ?
20
5
Berikan kemungkinan apa saja yang ada di lingkungan sekitar sekolah anda yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi Pembelajaran Kelas Rangkap; tentukan dan jelaskan pula kemungkinan-kemungkinan mana yang cocok untuk pelajaran bidang apa !
40

JUMLAH TOTAL SKOR
70










RANCANGAN TUGAS TUTORIAL
TUTORIAL KE : 2 (DUA)

Kode dan Nama Mata Kuliah             :  PDGK 4302Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Pokok Bahasan                                       :  Hakikat Bahasa
                                                               Melafalkan dan menulis lambing bahasa yang
   Benar
   Menggunakan tata bahasa yang benar
Nama Pengembang                            : Supriyadi, S.Pd., MM.Pd
Masa Registrasi                                  : 2015.2
Rentang Skor                                      : 10-100
Sumber Materi                                      : Modul 1 s.d 4

KOMPETENSI KHUSUS

1.    Mahasiswa dapat menjelaskan model PKR
2.    Mahasiswa dapat mendeskripsikan lingkungan sebagai sumber belajar dalam PKR

NO
PERTANYAAN
SKOR
1
Carilah (pikirkan) dan kemukakan hal-hal apa sajakah yang terdapat di lingkungan luar sekolah anda yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Kelas Rangkap! Kemukakan contoh sebanyak-banyaknya dan bagaimana Anda mengelolanya sebagai sumber belajar!
40
2
Kemukakan dan jelaskan secara rinci keterampilan apa sajakah yang perlu dikuasai guru dalam kegiatan Pembelajaran Kelas Rangkap !
10
3
Dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (dua ruang kelas berbeda untuk pelajaran bahasa Indonesia dan Olahraga) Anda sudah merancang kegiatannya dengan sebaik-baiknya. Ketika Anda di kelas bahasa Indonesia terjadi keributan/perkelahian di kelas Olahraga; ketika Anda pindah ke kelas Olahraga, terjadi pertengkaran 2 murid di kelas bahasa Indonesia, sedangkan yang lain-lainnya menonton.
Keterampilan apa sajakah yang menurut pendapat Anda dapat menolong Anda mengatasi situasi di atas ? Berikan penjelasan !
40
4
Berikan gambaran yang jelas tentang tindakan atau perilaku apa yang anda lakukan untuk memberikan “penguatan” terhadap sekelompok kecil murid yang melakukan pelanggaran didalam kelas PKR.
40

JUMLAH TOTAL SKOR
130






RANCANGAN TUGAS TUTORIAL
TUTORIAL KE : 3 (TIGA)

Kode dan Nama Mata Kuliah             :  PDGK 4302Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) Pokok Bahasan                                   :  Hakikat Bahasa
                                                               Melafalkan dan menulis lambing bahasa yang
   Benar
   Menggunakan tata bahasa yang benar
Nama Pengembang                           : Supriyadi, S.Pd., MM.Pd
Masa Registrasi                                  : 2015.2
Rentang Skor                                      : 10-100
Sumber Materi                                      : Modul 1 s.d 4

KOMPETENSI KHUSUS

1.    Menjelaskan hakekat keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dalam PKR.
           2.    Mampu menyusun keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan                 dalam PKR.

NO
PERTANYAAN
SKOR
1
Berikan uraian tentang masalah apa saja yang dapat dihadapi guru PKR sehubungan dengan variasi pengorganisasian dalam PKR yang mencakup berbagai cara pengelompokan siswa, penataan ruang, variasi pemanfaatan sumber belajar, dan berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan.
20
2
Apa sajakah yang perlu Anda pertimbangkan untuk menata materi pembelajaran dalam PKR ?
10
3
Tentukan sebuah topik untuk satu bidang studi kemudian buatlah rencana pembelajar-annya untuk kelas 1 s.d. kelas 6 dan gambarkan rencana itu menurut model Fogarty !
30
4
Apa saja yang perlu anda lakukan sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan sebaik-baiknya dalam merancang – melaksanakan dan meningkatkan PKR ?
20

JUMLAH TOTAL SKOR
80


RANGKUMAN MODUL 1 PKN UT


PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Rangkuman Modul 1
KB 1
NEGARA, BANGSA DAN MASYARAKAT INDONESIA
A.      Negara adalah suatu bentuk tata sosial terdiri dari wilayah, rakyat dan system pemerintahan. Negara mempunyai kewenangan yang istimewa antara lain : membentuk pemerintahan dan parlemen (politik), membentuk angkatan bersenjata( militer), lembaga peradilan, membentuk Bank sentral dan membuat uang(ekonomi), serta dapat memaksa pada warganya untuk tunduk pada aturan perundang-undangan Negara di wilayah kedaulatan suatu Negara(hukum).
Pemerintah adalah salah satu aparatur  Negara yang menjabat pada masa periode yang terbatas diberi kewenangan untuk menyelengarakan kehidupan berbangsa /bernegara Menurut para pakar syarat dapat berdiri suatu Negara antara lain adalah :Ada pemerintah yang berdaulat, adanya wilayah,ada warga Negara, serta ada pengakuan dari pihak lain.
B.      Bangsa(Nation) adalah suatu persatuan kelompok –kelompok masyarakat dalam bidang politi-historis. Sosio kultural, sosio budaya, dengan berinteraksi lewat komunikasi membentuk kelompok dalam regional yang mempunyai identitas berbeda dengan bangsa lain.Konsep Bangsa(Natian) Indonesia dilandasi pada pemikiran Errnes-Renan(1823-1842) Bangsa Indonesia adalah satu kesatuan solideritas, yang dilator belakangi atas rasa senasib sepenaggungan dan juga punya cita-cita yang sama.
C.      Masyarakat
Pengertian umum rakyat adalah individu-individu yang menjadi anggota warga Negara, yang terikat dengan aturan bernegara dan juga terikat dengan system interaksi, interelasi, dan interdependensi dalam kelompoknya. Masyarakat Warga Negara(civil society) adalah suatu wilayah ruang public yang bebas. civil Society adalah sebagai suatu tatanan kehidupan berprinsip saling menghormati, Hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat diperlukan adanya kesatuan pola piker, sikap dan tindakan yng sama. Dalam satu wadah Negara Kesatuan Republik Indoneia.NKRI yang berfalsafah pada pancasila yaitu pandangan hidup/idiologi dan dasar Negara yang tercantum tak terpisahkan dalam Undang-undang dasar 1945. dalam UUD 1945 juga Tercanyum tujuan nasional Negara Indonesia

KB 2
Makna dan Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan

§  Pendidikan kewarganegaraan mempunyai upaya sadar menyiapkan calon pemimpin , yang mempunyai , kesetiaan, kecintaan, keberanian membela bangsa dan Negara.
§  Dasar hokum yang melandasi pendidikan kewarganegaraan UUD 1945: pembukaan, pasal 30 ayat 1, Pasal 31 ayat 1, SKBep bersam Mendikbud-Menhankam no 22/U/1973
·         UU no 20 Tahun 1982 Tentang ketentuan pokok Pertahanan dan Keamanan Negara RI
·         UU no 2  Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

KB 3
Tujuan dan ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

§  Pendidikan Kewargnegaraan diselenggarakan untuk menumbuhkan kesadaran bela Negara serta kemampuan berfikir komporehensif integral
§  Pendidikan Kewarganegaraan mecakup tentang Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional (Tannas), politik dan strategi Nasional, pertahanan, keamanan Nasional, Rakyat semesta.
KB 4
Kaitan Hubungan Materi dengan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
§  Memahami  dan mengenal diri bangsa sendiri adalah kunci untuk cinta tanah air.
§  Konsep kemampuan bangsa Indonesia dalam Ketahanan Nasional merupakan derivasi Pancasila.
§  Pembangunan nasional dengan kemampuan bangsa dirumuskan dalam politik dan stategi nasional ditunagkan pada Garis-garis Besar Haluan Negara(GBHN).
§  Cinta  tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara dalam kerangka Tannas diwujudkan dalam pembangunan nasional sesuai arahan GBHN.
Modul 2
WAWASAN NUSANTARA
KB 1
Latar belakang Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara (wasantara) yaitu cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkunganya, sebagai satu kesatuan yang utuh.  berangkat dari pengalaman sejarah serta kondisi social budaya yang beraneka suku bangsa, dengan kondisi geografi yang terdiri dari kepulauan, baik pulau besar atau pulau kecil terpisahkan oleh lautan, serta diapit oleh 2 samudra dan 2 benua di sekelilingnya aka diperlukan geostrategi dan geopolitik yaitu Wasantara


KB. 2
Hakekat dan Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Pada dasarnya Wasantara adalah perwujudan nilai-nilai Pancasila, Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Wasantara merupakan landasan dalam menyusun serta membina Tannas yang perwujudanya dilaksanakan melalui pembangunan nasional di segala bidang kehidupan nasional.
Unsure-unsur dasar Wasantara:
v  Wadah / kondisi geografis
v  Isi / cita-cita wasantara sesuai denaagn cita-ciat bangsa Indonesia yang dirumuskan dalam UUD 1945
v  Tata laku terdiri dari
¨       Laku batiniah mencakup falsafah hidup dan sikap mental
¨       Laku lahiriah meliputi sikap hidup yang menandung perencanaan , pelaksanaa, dan pengawasan.

KB. 3
Wasantara sebagai Landasan Ketahanan Nasional
Wasantara merupakan sumber utama dan landasan dalam kehidupan nasional dan sebagai landasan Tannas. Tannas pada hakekatnya kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan Negara. Dengan kata lain pembangunan nasional merupakan perwujudan wasantara dan memperkokoh Tannas.

                                                               





RANGKUMAN MODUL POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

KB 1 : POTRET PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A.           SARANA DAN PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN DAERAH
Selain terbatasnya guru, kendala proses belajar mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Beberapa indikator yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan prasarana bagi suatu sekolah, antara lain:
1. Letak geografis yang jauh sehingga untuk menjangkaunya diperlukan waktu dan alat transportasi yang memadai.
2.    Kurangsinkronan informasi antarintansi yang terkait.
3.    Peristiwa bencana alam.
4.    Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah siswa.
5.    Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena kombinasi keterbatasan sarana, dukungan keluarga dan keramahan alam.

B.            METODE PEMBELAJARAN
Ada beberapa alasan banyak guru belum kompeten, antara lain: guru belum menguasai bahan ketika belajar atau kuliah dan guru mengajarkan yang bukan bidangnya. Selain kurang menguasai bidangnya, masih banyak guru yang dalam mengajar hanya menggunakan model yang sama. Mereka kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai perkembangan anak didik dan sesuai teori pendidikan yang baru.

C.            KETIDAKMERATAAN JUMLAH GURU
Salah satu persoalan guru, selain kesejahteraan adalah ketidakmerataan jumlah mereka. Perbandingan antara guru yang mengajar di daerah terpencil dengan guru yang mengajar di kota sangat jauh. Dari segi kuantitas, jumlah guru sebetulnya telah memadai, tetapi sisi pemerataan dan kualitasnya belum sesuai.

KB 2 : PEMBAHARUAN PEMEBELAJARAN YANG DITERAPKAN DI SD

A.           PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Pembelajaran secara kontekstual merupakan salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan fenomena kehidupan sosial masyarakat, fenomena dunia pengalaman dan pengetahuan murid dan kelas sebagai fenomena sosial.
Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungann antara pengatahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling) dan penilaian sebenarnya (authentic assessment).
Dalam pembelajran kontekstual, program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajarinya. Dalam program tercermin tujuan pembelajaran, media untuk mencapai tujuan tersebut, materi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran dan authentic assessmennya.

B.            PAKEM
PAKEM merupakan salah satu strategi pembelajaran yang partisipatif, aktif, kreatif, efektifdan menyenangkan. Dalam konteks ini, sebuah pembelajaran semestinya membuat anak merasa nyaman, tidak takut untuk bertanya, tidak tegang dalam menyimak guru dan tidak merasa kesulitan untuk menyerap materi yang diajarkan. Fungsi pembelajaran yang ditekankan adalah bagaimana menggali dan mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri siswa serta media yang digunakan untuk menggali pengetahuan dan menanamkan nilai kehidupan sehari-hari.
PAKEM dalam perspektif guru adalah guru Aktif memantau kegiatan belajar siswa, member umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan gagasan siswa, Kreatif mengmbangkan kegiatan yang beragam dan membuat alat bantu belajar sederhana, Efektif sehingga pembelajaran mencapai tujuan, Menyenangkan sehingga anak tidak takut salah, tidak takut ditertawakan, dan tidak dianggap sepele.
Sementara PAKEM dalam perspektif siswa adalah siswa Aktif bertanya, mengemukakan gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain serta gagasannya, Kreatif merancang/membuat sesuatu dan menulis/mengarang, Efektif menguasai keterampilan yang diperlukan, Menyenangkan sehingga siswa berani mencoba/membuat, berani bertanya, berani mengemukakan gagasan dan mempertanyakan gagasan orang lain.

C.            PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KOLABORATIF
Pembelajaran ini merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok, mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini, siswa diajak untuk mencoba menyelami karakteristik kehidupan yang heterogen dengan berbagai macam perbedaan karakter yang ada. Dalam melakukan pembelajaran ini, ada lima langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
1.    Pembelajaran berbasis masalah
2.    Pemanfaatan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar
3.    Pemberian aktifitas kelompok
4.    Pembuatan aktifitas belajar mandiri

5.    Penerapan penilaian autentik

RANGKUMAN MATA KULIAH PERSPEKTIF PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

KURIKULUM SEKOLAH DASAR

KB 1 : HAKIKAT KURIKULUM SEKOLAH DASAR

A.           KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
Kurikulum merupakan jantungnya pendidikan. Tanpa kurikulum, tidak akan terjadi pendidikan. Kurikulum merupakan panduan atau acuan dalam pendidikan yang berisi tentang kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik, pengalaman belajar dan materi yang harus disediakan, serta cara untuk mengases proses dan hasil pendidikan.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B.            PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, yaitu:
1.    Prinsip relevansi, berkenaan dengan kesesuaian kurikulum dengan tuntutan serta perkembangan peserta didik dan masyarakat.
2.    Prinsip efektivitas, mengacu pada keterlaksanaan dan ketercapaian kurikulum.
3.    Prinsip efisiensi, berkenaan dengan pertimbangan berbagai faktor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum.
4.    Prinsip fleksibilitas, memungkinkan adanya penyesuaian dalam implementasi kurikulum sesuai dengan situasi serta kondisi sekolah dan peserta didik.
5.    Prinsip berkesinambungan, menuntut adanya keberlanjutan kurikulum anatara satu tingkatan kelas atau jenjang pendidikan dengan tingkatan kelas atau jenjang pendidikan lainnya.
C.            STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DAN KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SD
Standar kompetensi lulusan merupakan kemampuan minimal yang diharapkan dikuasai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu. Sementara itu, karakteristik mata pelajaran yang menggambarkan kekhususan suatu mata pelajaran, baik yang berkenaan dengan konsep-konsep, keterampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan maupun cara yang digunakan unuk memperolehnya.
Dengan demikian, informasi tentang standar kompetensi lulusan dan karakteristik mata pelajaran memberikan panduan bagi pengembang kurikulum dalam merumuskan kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik serta dalam merancang pengalaman belajar dan mengorganisasikan materi yang harus disediakan untuk mencapai kemampuan yang telah ditetapkan.

KB 2 : KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN DI SD

A.           HAKIKAT KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh satuan pendidikan. Tetapi kurikulum tersebut harus mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi yang telah ditetapkan secara nasional oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Hal ini berarti KTSP bersifat desentralistik tetapi berorientasi nasional. Disamping itu, KTSP juga bersifat operasional yang siap untuk langsung dilaksanakan oleh sekolah.
Pada prinsipnya, KTSP terdiri atas:
1.    Tujuan pendidikan SD, yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2.    Struktur dan muatan kurikulum SD, merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek yang harus disajikan dalam struktur dan muatan kurikulum, yaitu:
Ø Mata pelajaran
Ø Muatan local
Ø Kegiatan pengembangan diri
Ø Pengaturan beban belajar
Ø Ketuntasan belajar
Ø Kenaikan kelas dan kelulusan
Ø Pendidikan kecakapan hidup
Ø Pendidikan berbasis keunggulan local dan global
3.    Kalender pendidikan SD, adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
4.    Silabus, adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber/bahan/alat belajar.

B.            LATAR BELAKANG KTSP
Pengembangan kurikulum oleh KTSP merupakan realisasi dari kebijakan pemerintah dengan diberlakukannya UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berkenaan dengan wewenang pengembangan, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan. Pengembangan KTSP didasari oleh landasan filosofis dan teoritis, yang menyatakan bahwa:
1.    Kurikulum harus dimulai dari lingkungan terdekat.
2.    Kurikulum harus mampu melayani pencapaian tujuan pendidikan nasional dan satuan pendidikan.
3.    Proses pengembangan kurikulum harus bersifat fleksibel.

C.            PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP
Proses pengembangan kurikulum di Indonesia mengikuti dua langkah besar yaitu proses pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan sekolah. Penyusunan KTSP dimulai dengan analisis konteks, yang mencakup:
1.    Mengidentifikasi standar isi dan standar kompetensi lulusan.
2.    Menganalissi kondisi sekolah yang ada di satuan pendidikan .
3.    Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakatdan lingkungan sekitar.
Langkah berikutnya adalah menyusun silabus. Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompak mata pelajaran/tema tertentu. Penyusunan silabus harus memperhatikan prinsip:
1.    Ilmiah, artinya muatan dari masing-masing komponen silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2.    Relevan, artinya cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
3.    Sistematis, artinya komponen dalam silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
4.    Konsisten, artinya setiap komponen dalam silabus memiliki hubungan yang konsisten (ajeg atau taat asas).
5.    Memadai, artinya komponen dalam silabus cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6.    Aktual dan kontekstual, artinya komponen dalam silabus hendaknya disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni mutakhir.
7.    Fleksibel, artinya komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik dan perubahan yang terjadi di sekolah dan masyarakat.
8.    Menyeluruh, artinya silabus yang disusun mencakup proses pembelajaran untuk semua ranah kompetensi.

D.           PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENGEMBANGAN KTSP
Beberapa pihak yangeterkait dengan pengmabangan KTSP yaitu:
1.    Tim penyusun, yang teridri atas guru, konselor, dan kepala sekolah.
2.    Komite sekolah.
3.    Nara sumber (ahli kurikulum dan pembelajaran).
4.    Dinas pendidikan.
5.    Pihak lain yang terkait.

BAHAN BELAJAR SEKOLAH DASAR

KB 1: POTRET BAHAN AJAR
A.           BENTUK BAHAN AJAR
Bahan ajar berisi konten-tertulis, melalui media atau difasilitasi guru, yang digunakan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang diharapkan. Berbagai contoh bahan ajar adalah:
1.    Buku teks, biasanya merupakan buku pegangan bagi guru dan siswa.
2.    Media taktil (manupulatives), adalah bahan yang digunakan dalam mempelajari suatu konsep, seperti pasir yang digunakan untuk membuktikan rumus volume tabung.
3.    Progam audio, adalah bahan ajar yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan mendengar para siswa.
4.    Program video, adalah bahan ajar yang menyajikan demonstrasi atau stimulasi dari suatu konsep.
5.    Lembar kerja siswa, merupakan lembaran panduan yang digunakan oleh siswa baik secara individual atau kelompok untuk mengerjakan suatu tugas dari guru.
6.    Handsout, adalah lembaran lepas yang berisi materi pelajaran yang dibagikan kepada siswa. Contohnya bahan seminar yang berisi materi yang ditayangkan kepada peserta seminar.
7.    Surat kabar, majalah, internet, yaitu bahan ajar yang berupa artikel-artil.

B.            BAHAN AJAR YANG DIGUNAKAN DI SEKOLAH
Bahan ajar yang sering digunakan guru adalah buku teks dan LKS atau buku kerja siswa. Secara umum, buku teks sebagai bahan ajar hendaknya mengandung komponen-komponen tujuan pembelajaran, uraian materi dan evaluasi. Sedangkan komponen yang ada dalam LKS, hendaknya berisi komponen tujuan, materi/sumber, waktu, cara kerja, hasil yang diharapkan dan tindak lanjut.
Sementara itu, ada kelemahan bahan ajar yang digunakan di SD, diantaranya adalah salah konsep, tidak memadainya cakupan materi yang disajikan, penggunaan ilustrasi yang kurang tepat, penyajian evaluasi yang tidak sesuai dengan aturan pengembangan alat evaluasi, dan penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

KB 2 : PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DI SD
Pengembangan bahan ajar dapat dilakukan melalui dua cara, yaiitu:
1.    Penulisan sendiri. Dengan menulis sendiri, guru dapat menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapainya serta kondisi lingkungan. Tetapi guru dituntut untuk memiliki keterampilan dan pengalaman dalalm menulis bahan ajar serta waktu dan sumber belajar yang tersedia.
2.    Penggunaan bahan ajar yang sudah tersedia. Dalam hal ini, guru tinggal menggunakan bahan ajar yang ada. Tetapi tidak semua bahan ajar yang ada sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapi guru serta kondisi linbgkungan.

A.           PENULISAN BAHAN AJAR
Langkah yang dapat dilakukan guru dalam menulis bahan ajar adalah:
1.    Merumuskan tujuan pembelajaran. Merupakan penjabaran dari standar kompetensi dan kompetensi dasar.
2.    Menyajikan materi pelajaran, Materinya berdasarkan tujuan pembelajaran dan hendaknya sesuai dengan karakteristik dan pengetahuan awal siswa, serta sarana dan prasarana yang ada. Disamping itu, uraian materi juga mencakup ilustrasi (gambar, table, grafik atau contoh) dan tugas atau kegiatan yang harus dilakukan siswa.
3.    Mengembangkan evaluasi. Komponen evaluasi dikembangkan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah disajikan.

B.            PENGGUNAAN BAHAN AJAR YANG SUDAH TERSEDIA
Ada beberapa kriteria yang dijadikan pedoman dalam memilih bahan ajar, antara lain:
1.    Menurut Depdiknas (2004)
Ø Kriteria filosofi, berkenaan dengan pencapaian tujuan pendidikan
Ø Kriteria psiko-pedagogis, berkenaan dengan teori dan asumsi tentang proses terjadinya belajar pada seseorang.
2.    Dick, Carey (2001)
Ø Kriteria yang berpusat pada tujuan, memusatkan perhatian pada isi pembelajaran.
Ø Kriteria yang berkenan dengan siswa, kesesuaian bahan ajar dengan kelompok target pengguna bahan ajar tersebut.
Ø Kriteria yang berpusat pada konteks, berkenaan dengan kesesuaian bahan ajar yang dipilih dengan konteks pembelajaran.
Ø Kriteria yang berpusat pada proses belajar, berkenaan dengan ketepatan penyajian isi bahan ajar.
3.    Onrnstein (1990)
Ø Tujuan (objective)
Ø Keterbacaan (readability)
Ø Kegunaan (utility)
Ø Kognisi (cognition)
Ø Cakupan materi (content coverage)
Ø Audio-visual
Ø Teori belajar ( learning theory)
Ø Karakteristik fisik (physical characteristics)